Jakarta (ANTARA News) - Penampilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di All England 7-12 Maret 2017 di Barclaycard Arena, Birmingham, bisa dibilang memiliki misi balas dendam.
Dilihat dari siapa yang dihadapi Marcus/Kevin, setidaknya pasangan itu memiliki dua misi balas dendam dalam kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia ini.
Yang pertama, adalah kala pasangan yang kini bercokol di posisi empat dunia tersebut menghadapi wakil Denmark Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding di partai semifinal dan yang kedua saat di partai puncak nanti melawan Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok).
Kala berlaga di partai semifinal, pasangan Indonesia dalam posisi tertinggal 0-2 atas pasangan Denmark. Pertemuan terakhir kedua pasangan ini terjadi dalam ajang All England 2015 di mana pasangan Indonesia itu menyerah tiga game 11-21, 21-10 dan 13-21 atas Petersen/Kolding.
Namun di tahun ini, pasangan Indonesia mendapatkan kemenangan pertamanya atas pasangan Denmark berperingkat tujuh dunia tersebut lewat pertarungan rubber game melelahkan selama 1 jam 9 menit dengan skor 19-21, 21-13 dan 21-17.
Faktor kemenangan itu tidak lepas dari kegemilangan permainan mereka. Setidaknya 10 servis Kevin membuat pasangan Denmark melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan Indonesia serta smash bertenaga Marcus dari lini belakang membuat pertahanan Petersen/Kolding kedodoran.
Dengan sukses melaju ke final, tinggal satu lagi misi balas dendam Marcus/Kevin, yaitu menghadapi Li Junhui/Liu Yuchen di partai puncak.
Dengan berbekal tertinggal satu jumlah kemenangan dari Li/Liu, hasil dari satu kali bertemu di ajang Vietnam Terbuka pada 29 Agustus 2015 lalu partai final All England ini bakal menjadi pertemuan pertama mereka setelah lebih dari 1,5 tahun.
Di atas kertas, Marcus/Kevin lebih diunggulkan karena berada di posisi unggulan kelima, sedangkan ganda Negeri Tirai Bambu yang akan menjadi lawan mereka merupakan unggulan keenam, namun kesalahan-kesalahan mendasar yang kerap dilakukan pasangan ini, memang harus menjadi perhatian tersendiri bagi pelatih dan pemain sendiri.
"Dalam menghadapi partai final diperlukan beberapa persiapan seperti mempelajari permainan lawan dan kelemahannya untuk melancarkan serangan, kondisi fisik pemain, serta mental dan emosi ketika pertandingan agar fokus dan tidak terburu-buru," ujar pelatih sektor ganda putra Herry Iman Pierngadi kepada Antara, Minggu.
Dari sisi modal prestasi, di sepanjang tahun 2016 lalu Marcus/Kevin terbilang cukup mengilap dengan merengkuh gelar juara di Malaysia Masters, India Terbuka, Australia Terbuka, China Terbuka.
Dalam kejuaraan All England, Marcus/Kevin tiga kali ikut serta, di tahun 2016 mereka terhenti di perempat final dan pada All England 2016 mereka hanya sampai babak pertama. Sedangkan dalam ajang All England 2017 ini pasangan ini pertama kali menembus partai final.
Partai final antara Marcus/Kevin dan Li/Liu sendiri akan dilangsungkan di Barclaycard Arena, Birmingham pada Minggu (12/3) sebagai partai keempat, yang akan dimulai sejak pukul 12:00 waktu setempat atau 19:00 WIB.
(R030/I015)
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017