Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menggagas untuk menjadikan Mei sebagai Bulan Mebel Indonesia, sebagai bagian dari upaya memperkuat sosialisasi mebel dan kerajinan nasional, sekaligus memperkuat sinergi.

"HIMKI terus melakukan upaya konsolidasi dengan berbagai lembaga termasuk kementerian guna mengangkat sektor ini mulai dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi," kata Ketua Umum HIMKI Soenoto dalam rilis di Jakarta, Minggu.

Sebagaimana diketahui, HIMKI merupakan hasil peleburan dari dua organisasi industri mebel dan kerajinan di Indonesia, yaitu AMKRI dan Asmindo.

Peleburan dilakukan, katanya, untuk mendorong daya saing produk mebel dan kerajinan di pasar dalam negeri dan luar negeri, serta menjadi wadah tunggal yang kuat, besar dan dapat menjadi partner pemerintah yang kritis.

Saat ini, HIMKI juga sedang menggelar Pameran Indonesia International Furniture Expo (IPEX) di Jakarta International Expo, sebagai momentum bagi bagi para produsen industri mebel dan kerajinan Indonesia untuk meningkatkan kesetiaan dan kerja sama dengan para pembeli baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kami ingin sistem pameran yang semakin baik bisa mendorong peningkatan sektor ini, mengingat besarnya target untuk mencapai ekspor 5 miliar dolar AS dalam tiga tahun mendatang," jelas Soenoto.

Pada IFEX 2017 ini diperkirakan ada sekitar 50 pembeli dari luar negeri yang memiliki kontribusi signifikan terhadap pembelian produk mebel dan kerajinan Indonesia, dan akhirnya terpilih perusahaan dari AS, Lexington Home Brands, sebagai pemenang "The 3rd Indonesia Furniture and Craft Buyers Appreciation Award" (BAA).

Tahun 2016 lalu, penghargaan BAA diberikan kepada tiga perusahaan yaitu Yamazen Corporation (Jepang), A-Amerika, Inc. (AS), dan IKEA Supply AG (Swedia).

Pasar utama mebel dan kerajinan Indonesia yang terbesar memang masih untuk negara Amerika Serikat, Jepang, dan Swedia. Kontribusinya terhadap total ekspor terbesar adalah ke AS sebesar 700 juta dolar AS per tahun.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum HIMKI Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga Abdul Sobur menjelaskan bahwa BAA merupakan wujud apresiasi atas kerja sama dari

pembeli internasional dan loyalitas mereka membeli mebel dan kerajinan Indonesia selama lebih dari 5 tahun.

"Mereka turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan negara, penyerapan tenaga kerja, dan mendukung pengembangan industri mebel dan kerajinan di Indonesia. Melalui penghargaan ini, diharapkan buyers bisa membeli lebih banyak lagi produk Indonesia dan mempererat kerjasama dengan Indonesia," ujar Sobur.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017