Banda Aceh (ANTARA News) - Para pengungsi, terutama yang masih tinggal di barak dalam lingkungan Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, kembali mempertanyakan bantuan rumah dari Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias, yang hingga kini belum juga terealisasi, sementara barak mereka dalam waktu dekat mau dibongkar.
Para pengungsi bertatus rumah sewa yang ditemui di Banda Aceh, Minggu, menyatakan mereka kini sangat resah, karena sampai sekarang belum memperoleh kejelasan mengenai bantuan rumah permanen yang dijanjikan dalam kebijakan baru BRR beberapa waktu silam.
"Kami para pengungsi yang masih tinggal di barak sangat resah, karena bantuan rumah permanen yang dijanjikan BRR hingga kini belum jelas, sementara kondisi di barak sudah tidak memungkinkan lagi sebagai tempat tinggal," ujar mereka.
Para pengungsi status rumah sewa yang saat tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 tidak memiliki tanah, sehingga mereka masih bertahan di barak-barak pengungsian yang rencananya akan dibongkar dalam waktu dekat ini.
Ridwan (43), salah seorang pengungsi sewa tersebut yang masih bertahan di barak Desa Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, mengungkapkan dirinya kini merasa resah, karena bantuan rumah hingga kini belum jelas.
Menurutnya, waktu yang diizinkan untuk menempati barak tinggal menghitung hari, namun janji rumah bagi mereka yang tidak memiliki tanah belum memperoleh kejelasan dan titik terang.
Beberapa pengungsi yang memiliki sanak saudara, kata Ridwan, telah pindah dari barak dan sekarang tinggal beberapa kepala keluarga (KK) lagi yang masih bertahan di pengungsian, termasuk mereka yang sebatang kara dan tidak tahu harus ke mana, katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Faisal, seorang pengungsi sewa penghuni barak shelter berlokasi di bantaran Sungai Lamnyong, Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Mereka meminta kebijakan BRR tentang pembangunan rumah bagi penghuni rumah sewa korban tsunami segera terealisasi, sehingga tidak membuat masyarakat resah.
Sementara itu, juru bicara BRR Aceh-Nias, Mirza Keumala menanggapi hal tersebut mengemukakan BRR akan merelokasikan para pengungsi yang waktu tsunami berada di rumah sewa, ke satu tempat yang telah disediakan BRR dalam kawasan Labui, Aceh Besar.
BRR, menurutnya, akan menyediakan rumah tipe 21 di sana dan pengungsi bisa memempatinya dalam tahun 2007 ini sebelum barak pengungsi digusur. (*)
Copyright © ANTARA 2007