Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI Jeddah bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit KJRI Jeddah menyelenggarakan jamuan makan malam bertajuk Indonesia Extravaganza yang dihadiri kalangan istri konsul jenderal negara-negara sahabat di Kota Arab Saudi itu.

Turut juga dihadiri kaum perempuan yang bergerak di dunia seni, bisnis dan pencinta fesyen serta kalangan media setempat.

Siaran pers KBRI Jeddah yang diterima di Jakarta Sabtu menyebutkan kegiatan berlangsung Kamis malam (9/3) di Balai Nusantara Wisma Konjen RI Jeddah mempromosikan berbagai kekayaan kebudayaan dan kesenian khas Indonesia dalam bentuk pertunjukan berbagai seni tari, makanan dan jajanan khas nusantara, dan pariwisata.

Kegiatan promosi batik dan pariwisata Indonesia ini dilakukan dengan memanfaatkan sambutan positif masyarakat Saudi terkait dengan kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 1-12 Maret 2017.

Dalam sambutannya, Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin mengapresiasi kegiatan promosi Indonesia kepada kalangan perempuan masyarakat asing dari berbagai negara yang ada di Jeddah.

"Tak kenal, maka tak sayang. Tak akrab, maka tak cinta. Kalau Raja Salman saja memperpanjang liburannya di Bali, dapat dipastikan Indonesia menawarkan sesuatu yang menarik dan patut dikunjungi bagi warga Saudi," kata Hery.

Dikatakannya bahwa masyarakat dunia akan menyukai Indonesia kalau mereka telah mengenal baik, bukan hanya alam Indonesia, melainkan budaya dan keramahan manusianya.

Kegiatan Indonesia Extravaganza merupakan salah satu media untuk memperkenalkan pesona wajah Indonesia kepada warga asing dan ajang untuk menjangkau seluas mungkin masyarakat asing agar lebih banyak mengenal Indonesia, sekaligus menggalang persahabatan dengan mereka yang berasal dari berbagai kalangan di Saudi.

Konjen RI juga menyatakan bahwa KJRI Jeddah berkomitmen untuk terus melakukan gerakan promosi citra Indonesia secara masif yang melibatkan semuan komponen masyarakat Indonesia yang berada di wilayah kerja KJRI Jeddah, dari latar belakang yang beragam, laki dan perempuan dari segala usia.

Ketua DWP Zulfah Nahdliyati Saripudin mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk terus memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi ekonomi dan pariwisata Indonesia kepada kalangan perempuan masyarakat Arab Saudi dan ekpatriat dari berbagai negara yang ada di Jeddah.

Salah seorang peserta undangan mengaku cukup terkesan dengan sajian acara dari awal hingga akhir. "Mumtaz (luar biasa)" ungkap Intesar Abdullah , seorang wartawan senior asal Lebanon yang telah lama menetap di Arab Saudi.

Ia mengaku bahwa dirinya sebelumnya tidak mengetahui banyak tentang Indonesia dan hanya mendengar dari kawan-kawannya bahwa Indonesia itu indah. Oleh karena itu ia merasa senang dan mendapat kehormatan bisa hadir acara ini.

"Saya suka sekali menyaksikan tarian tradisional Indonesia dan peragaan busana. Jangan lupa, undang saya lagi ya kalau ada acara serupa nanti," pinta Aida Abdallah Hallak, seorang ahli kecantikan yang mengaku pernah menetap 10 tahun di Amerika sebelum pindah ke Saudi.

Sheren Bawazer, seorang aktris yang mengaku penggemar berat musik anklung, menyempatkan hadir di ajang perdana promosi citra yang menyasar kalangan perempuan di Saudi ini, meski dia tinggal di kawasan Tuwal yang berjarak sekitar 80 kilometer dari lokasi acara.

"Saya senang sekali. Sayang, saya tidak sempat ngobrol dengan Ibu Zulfah untuk bertanya tentang angklung," ujarnya.

Selain pemutaran film dokumenter pariwisata Indonesia, para tamu dihibur dengan berbagai tarian tradisional tari pendet dan tari piring, ondel-ondel dan tari saman.

Demikian juga peragaan busana berbahan dasar batik dan kehadiran makanan Indonesia seperti nasi goreng, rendang, sate ayam, dan jajanan khas nusantara seperti onde-onde, lemper dll turut menambah kemeriahan suasana acara.

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017