Jakarta (ANTARA News) - Direktur Program Universitas MH Thamrin Suyono Salamun mengatakan pasar modal Indonesia masih membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah yang besar lima tahun ke depan.

"Kebutuhan SDM di pasar modal besar, 25 ribu SDM lagi yang masih dibutuhkan," ujar dia dalam Investment Discussion and Economic Analysis (IDEA) 2017 di BEI, Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan kini sumber daya manusia yang ada di pasar modal Indonesia sebanyak 538 ribu.

Saham, ujar dia, berbeda dengan menabung di bank dan secara keuntungan pembeli saham lebih besar daripada menaruh uang di bank.

Salah satu ciri negara berkembang, kata dia, adalah kekurangan uang untuk melakukan pembangunan memerlukan pinjaman sehingga surat berharga dijual di pasar modal hingga sebesar Rp1.800 triliun.

"Ke depan daripada pinjam bisa memanfaatkan pasar modal yang berkembang baik untuk mendapat pinjaman," ujar Suyono.

Secara perekonomian, pasar modal berdampak luar biasa dibandingkan dana pinjaman.

Dengan meningkatkan investasi, GDP juga akan meningkat sehingga pengangguran berkurang. Pengangguran yang berkurang akan menekan inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah.

IDEA 2017 bertema "Membuka Potensi Pasar Modal Melalui Teknologi Keuangan Untuk Pembangunan Berkelanjutan" diadakan atas kerja sama Perum LKBN Antara dan Universitas MH Thamrin.

Diskusi yang merupakan rangkaian peringatan 10 windu Kantor Berita Indonesia Antara itu didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Rakyat Indonesia, Maybank, Panin Aset Management dan lain-lain.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017