Saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu, Kendar mengaku jika setiap harinya harus mengurus kebutuhan ayahnya, Rasim (42), mulai dari memandikan hingga menyuapi termasuk mencuci piring dan pakaian serta merapikan rumah.
Menurut dia, semua pekerjaan itu dilakukan sebelum dan setelah sekolah meskipun kadang terlambat masuk sehingga ditegur oleh guru.
"Saya kerjakan semua itu dengan ikhlas," kata dia yang juga mengalami kelainan pada tangannya sehingga tidak bisa menggenggam.
Menurut dia, kadang ada tetangga yang membantu mengurus pekerjaan di rumah.
Kendar mengaku tidak pernah memakai sepatu ke sekolah karena kakinya infeksi.
"Pernah diajak berobat sama Pak Guru tapi enggak sembuh," katanya.
Ia mengharapkan ayahnya dapat sembuh seperti sedia kala sehingga bisa kembali bekerja.
Sementara Rasim mengaku mengalami lumpuh sejak terkena gejala cikungunya beberapa tahun lalu dan pernah berobat di rumah sakit selama satu minggu namun tidak sembuh sehingga Kendar terpaksa mengurus semua pekerjaan rumah karena ibunya bekerja di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga.
"Setiap tiga bulan sekali, ibunya pulang," kata dia yang sebelumnya bekerja sebagai penderes nira kelapa.
Ia mengatakan Kendar sebenarnya mempunyai seorang kakak namun sekarang sedang menjalani perawatan karena kedua tangannya tidak bisa menggenggam dan kakinya tidak bisa menekuk.
Dia mengaku sedih melihat Kendar yang harus merawat dirinya dan mengurus rumah.
"Saya ingin sembuh tapi sekarang sudah tidak punya uang untuk berobat," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017