Jember (ANTARA News) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember bernama Dedi (25), warga Bima, Nusa Tenggara Barat, tewas ditembak oleh orang tidak dikenal di depan Pertokoan Hardys, Jalan Raya Sultan Agung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
"Berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara, sepeda korban sempat berhimpitan dengan kendaraan lain, kemudian penumpang mobil turun dan terjadi pertengkaran," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo saat berada di ruang Inslatasi Kamar Mayat Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban Dedi berboncengan dengan temannya bernama Rama menggunakan sepeda motor Suzuki Smash warna biru yang melaju ke arah Alun-Alun Kota Jember.
Kemudian ada dua unit mobil Swift dan Jazz yang melintas dan korban bersama temannya berusaha menghentikan mobil tersebut, sehingga terjadi perkelahian di samping pintu depan sebelah kiri mobil Swift.
Setelah terjadi pertengkaran, tiba-tiba terdengar suara letusan dari dalam mobil Swift yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di rahang sebelah kanan yang menembus kepala korban, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Kami sudah temukan proyektilnya, selanjutnya proyektil itu akan dikirim dan diuji ke laboratorium forensik di Kepolisian Daerah (Polda) Jatim di Surabaya," kata Kusworo.
Pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian yakni pedagang kopi sebelah barat pos polisi atas nama Mohammad Gozi Maksum dan petugas keamanan Toko Hardys Jember Dian Fajar yang diduga mengetahui kejadian tersebut.
Sedangkan teman korban bernama Rama juga masih dimintai keterangan oleh penyidik di Mapolres Jember untuk mengetahui motif penembakan yang dilakukan pelaku kepada korban.
Jenazah korban saat ini berada di Instalasi Kamar Mayat RSD dr Soebandi Jember untuk diotopsi dan setelah pemeriksaan penyebab meninggalnya korban selesai, selanjutnya jenazah korban akan diterbangkan menuju keluarganya di Bima Nusa Tenggara Barat.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017