"Perbaikan jalan provinsi dilakukan bertahap karena keterbatasan anggaran daerah," kata Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat.
Saat menghadiri rapat koordinasi pemetaan status kondisi jalan dan jembatan yang digelar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Wagub mengatakan perbaikan jalan dan jembatan menjadi salah satu prioritas pemda setempat.
Data Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu menyebutkan dari 1.526 kilometer jalan yang berada di bawah pengelolaan pemerintah provinsi, sepanjang 1.200 kilometer dalam kondisi rusak berat.
"Kondisi jalan yang rusak berat ini mulai makan korban, jangan sampai terulang lagi," ucapnya.
Menurut dia, perbaikan jalan sepanjang 263 kilometer tersebut diprioritaskan di titik yang paling parah.
Wagub menyebutkan telah menerima laporan bahwa terjadi dua peristiwa kecelakaan di jalur jalan provinsi akibat kondisi infrastruktur rusak parah.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga mengingatkan dinas terkait untuk siaga dan sigap mengatasi longsor yang berpotensi menutup jalan, dengan menyiagakan alat berat di sekitar lokasi rawan longsor dan banjir.
"Dinas terkait harus selalu siaga untuk mengatasi material longsor yang menutup jalan. Siapa yang paling dekat baik provinsi maupun kabupaten langsung bergerak," tuturnya.
Rohidin juga meminta para aparatur membentuk forum komunikasi untuk penanganan atau respon cepat kondisi jalan longsor maupun rusak berat akibat abrasi wilayah pesisir.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Kuntadi menambahkan, proses lelang pembangunan jalan itu segera tuntas sehingga perbaikan jalan dapat dimulai pada awal April 2017.
Ia menambahkan, rakor tersebut juga penting untuk mengumpulkan data peta pembangunan dan status jalan serta jembatan di 10 wilayah kabupaten dan kota.
"Setelah rakor ini akan muncul peta dan sinkronisasi matriks pembangunan jalan dan jembatan di kabupaten dan kota, katanya.
Pewarta: Helti M Sipayung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017