Ini menjadi perhatian kami, tapi secara umum kondisi ekonomi membaik."

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memastikan stabilitas ekonomi nasional tetap terjaga, meski suku bunga acuan Bank Sentral AS (Fed Fund Rate) diperkirakan mengalami kenaikan 25 basis poin.

"Ini menjadi perhatian kami, tapi secara umum kondisi ekonomi membaik," ujar Agus di Jakarta, Jumat.

Agus menjelaskan stabilitas ekonomi nasional saat ini terlihat membaik melalui membaiknya kinerja pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, neraca perdagangan, pengelolaan fiskal serta masuknya aliran modal ke Indonesia.

"Sampai minggu kedua Maret dana masuk ekonomi Indonesia masih Rp31 triliun. Berdasarkan survei, inflasi minggu kedua Maret 0,18 persen itu masih lebih rendah dari minggu pertama dan dibanding bulan lalu 0,97 persen. Jadi upaya kami menjaga inflasi masih baik," katanya.

Untuk itu, ia menyakini, meski kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS bisa berdampak terhadap penguatan dolar AS, namun secara keseluruhan tidak akan membuat kondisi ekonomi dalam negeri bergejolak dan aliran modal keluar dari Indonesia.

"Ke depan kami melihat kondisi ekonomi masih baik. Jadi kami optimistis, walau kondisi di dunia, kami tahu 'fed fund rate' akan naik," ungkap Agus.

Agus memastikan perkembangan global lainnya juga menjadi perhatian BI seperti keputusan Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga, persiapan pemilu di Perancis dan revisi pertumbuhan ekonomi 2017 di Tiongkok.

Menurut rencana, Bank Sentral AS (Federal Reserves) akan menggelar rapat Federal Open Market Committe (FOMC) pada 14-15 Maret 2017. Rapat tersebut diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin seperti yang diyakini para pelaku pasar.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017