Bogor (ANTARA News) - Mantan Rektor dan Guru Besar Institut Teknologi Surabaya (ITS), Mohamad Noeh, mengisyaratkan bahwa dirinya bakal menduduki posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), menggantikan Sofyan Djalil, yang diperkirakan bergeser menjadi Menneg BUMN.
Hal itu tersirat dalam pernyataannya kepada wartawan usai dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu malam.
"Presiden tidak menyampaikan secara eksplisit dirinya ditempatkan di mana, atau pada posisi apa. Tetapi, bisa sesuai dengan latar belakang keilmuan yang sudah ditekuninya, yakni ikut membantu pengembangan Information and Communication Technology ICT), baik dalam membangun 'good corporate governance' dan bisnis," kata Mohamad Noeh.
Ia menjelaskan, industri Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau ICT sudah jadi rahasia umum jika dapat ditingatkan akan mendorong daya saing bangsa.
"Presiden minta tolong bagaimana ICT terus dapat dikembangkan, sehingga memberikan manfaat," katanya .
Menurut M. Noeh, salah satu cara untuk meningkatkan industri ICT adalah dengan membangun pendekatan kerja sama sinergi positif antar-departemen, perguruan tinggi, kalangan industri dan ICT.
"Sebenarnya Indonesia telah memiliki sumber daya ICT yang memadai, ini sangat krusial untuk dikembangkan. Dalam 2,5 tahun Insya Allah dapat ditingkatkan lagi," ujarnya.
Pria kelahiran 17 Juni 1959 itu, datang ke kediaman pribadi Presideb Yudhoyono di Cikeas, Bogor, jawa Barat, setelah mendapat telepon dari staf kepresidenan sekitar pukul 18.00 WIB.
"Saya terus terang kaget. Tetapi, yang jelas, saya tidak membawa dukungan partai mana pun atau kelompok mana pun," ujar doktor alumni Universitas Montellier, Prancis itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007