Bogor (ANTARA News) - Mohammad Lukman Edy, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), agaknya bakal menjadi salah seorang figur baru pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) hasil "reshuffle" (perombakan), karena dirinya telah dipanggil menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pria kelahiran Telukpinang, Riau, itu datang ke Kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor sekitar pukul 20.00 WIB. "Saya baru dikabari oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan ditelepon staf kepresidenan sekitar pukul 18.00 WIB , yang memberitahu saya untuk segera menghadap Presiden," ungkapnya. Dalam pertemuannya dengan Kepala Negara, ayah tiga anak itu mengungkapkan lebih banyak berbicara tentang visi misi pembangunan yang berpihak pada kerakyatan. "Dari pembicaraan itu, saya menangkap bahwa kami satu visi dan karena itu saya siap membantu Presiden untuk melaksanakan pembangunan pro rakyat seperti bidang kesehatan, pendidikan sesuai dengan latar belakang bidang keilmuan yang saya tekuni," ujar alumni Fakultas Teknik Sipil Universitas Brawijaya, Malang, itu. Tentang kemungkinan dirinya menggantikan posisi Saifullah Jusuf sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), ia mengatakan, "Saya tidak mau menyebutkan posisi saya dimana. Yang pasti saya siap membantu Presiden". Tak hanya masalah pembangunan nasional, presiden juga membahas perkembangan di tubuh PKB dan Nadhlatul Ulama (NU), serta sedikit perihal keluarga Edy . "Namun, pembicaraan itu tidak terkait negosiasi untuk dukungan pada pemilu mendatang. Komitmen saya untuk Presiden adalah membantu menjalankan program-program pembangunan pro kerakyatan," ujar doktor Jurusan Sosiologi Politik Fakultsa Sastra dan Ilmu Sosial Malay University. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007