Pangkalpinang (ANTARA News) - Perluasan dermaga pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Bangka Belitung, tahap satu sepanjang 70 meter dari 256 meter menjadi 326 meter dengan dana Rp5 Milyar, selesai dikerjakan.
Manajer Pelindo II cabang Pangkalpinang, Drs. Yanto Barbarosa Dipl. MS MM, Sabtu, mengatakan, pihaknya akan mengerjakan perluasan dermaga tahap dua dengan panjang yang sama dan lebar 15 meter dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa.
Dengan penambahan panjang dermaga, maka kapal yang sandar bisa berjejer empat hingga lima buah sekaligus hingga pengguna jasa tidak perlu terlalu lama menunggu bongkar muat.
Kalau dermaga sekarang baru mampu mengakomodir tiga kapal sekaligus, terkadang terjadi antrian kapal yang akan bongkar muat. Kondisi seperti itu bila tidak diatasi akan berdampak pada kurangnya pelayanan.
Dalam satu bulan, setidaknya ada penambahan 20 kapal yang bongkar muat dengan perluasan dermaga. Pengguna jasa bisa menekan biaya sandar dan labuh sedangkan pasokan berbagai kebutuhan dan barang jadi lebih lancar.
Yanto menegaskan, aparatnya terus meningkatkan pelayanan dengan mempercepat kegiatan bongkar muat dibantu 150 orang pekerja serta menyediakan peralatan diperlukan hingga pengguna jasa merasa puas.
Bahkan kini kapal-kapal dari Singapura sudah bisa langsung melakukan aktivitas bongkar muat, tanpa harus menurunkan muatan di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta terlebih dahulu.
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Pangkalbalam, terus menunjukkan mengalami peningkatan hingga 45 persen dengan volume mencapai 17 ribu box kontainer selama tahun 2006.
Kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan volumenya mencapai 1.941.795 ton naik 45 persen. Dalam lima tahun terakhir kondisi ekspor impor mengalami fluktuasi.
Komoditi dari Bangkabelitung yang dieskpor berupa CPO, Lada, Timah, Karet dan Coklat, sedangkan impor berupa batubara kalori tinggi dari Vietnam untuk membakar timah sebanyak 4.000-6.000 ton perbulan, mesin serta sukucadang.
Barang dari dalam negeri yang dibongkar di pelabuhan Pangkalbalam adalah berupa sembilan kebutuhan pokok, semen, pupuk dan bahan bangunan, sedangkan yang dimuat berupa kernel (biji sawit), besi bekas dan botol-botol. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007