Menurut Wakil Direktur Pemasaran dan Penjualan PT BB Merah Putih, Stanley Widjaja, Aurora dibuat berdasarkan hasil riset mereka tentang pasar Blackberry di Indonesia.
"Untuk saat ini, cocok untuk pasar Indonesia, " kata Stanley saat peluncuran Aurora di Jakarta.
Kali ini, Blackberry mengusung layar besar 5,5 inci, dual SIM card dan layar sentuh, tanpa kehadiran keyboard fisik QWERTY yang selama ini menjadi ciri khas mereka.
Stanley menjanjikan walaupun keyboard virtual, pengguna tidak akan kehilangan pengalaman memakai keyboard fisik.
"Teknologi Blackberry tetap ada di keyboard virtual. Misalnya ada prediksi kata, menebalkan huruf dan garis bawah," kata dia.
Ketika ditanya apakah BB Merah Putih, perusahaan joint venture Blackberry dengan Tiphone Mobile Indonesia Tbk, akan membuat ponsel ber-keyboard fisik khas mereka, Stanley menyatakan tidak menutup kemungkinan.
"Sekarang fokus ke Aurora. Dengan keyboard? Tunggu tanggal mainnya," kata dia.
Sementara itu, Senior Vice President dan General Manager of Mobility Solutions for Blackberry, Alex Thurber, menyatakan mereka tidak bisa memberi keterangan mengenai peta jalan mereka. Tetapi, ia menyatakan mereka tertarik untuk membuat ponsel dengan keyboard fisik maupun keyboard di layar sentuh.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017