Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional U-22 tidak mempermasalahkan jika nantinya timnas beruji coba dengan klub, kata asisten pelatih Bima Sakti.

"Tidak masalah dengan siapa saja bertanding, yang penting kami ingin melihat sejauh mana pemain bisa beradaptasi dengan pola Luis Milla," kata Bima di Karawaci, Tangerang, Kamis.

Hal ini disampaikan Bima menanggapi belum adanya kepastian mengenai lawan uji coba timnas Indonesia di rentang waktu FIFA Match Day, 20-28 Maret 2017.

Awalnya, PSSI menyatakan Myanmar siap meladeni Garuda pada 25 dan 27 Maret 2017, waktu tanding yang ditetapkan PSSI.

Namun ternyata, sampai saat ini semua rencana masih terombang-ambing. PSSI melalui Direktur Hubungan Internasional dan Media Hanif Thamrin, ketika dikonfirmasi Kamis (9/3), mengatakan pihaknya masih mencari alternatif negara sebagai lawan.

"Sedang didiskusikan dengan Milla," kata Hanif.

Jika pertandingan dengan Myanmar batal, alasannya bisa dimaklumi. Sebab, tim terbaik Myanmar saat ini sedang berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2019. Dalam laman resmi FIFA, pada tanggal 28 Maret 2017, Myanmar dijadwalkan bertanding melawan India.

Kalaupun rencana tanding itu jadi dilaksanakan pada 25 dan 27 Maret, Myanmar kemungkinan besar akan menurunkan skuad mudanya.

Artinya, usaha Indonesia untuk memperbaiki posisi di peringkat FIFA bisa tertunda sementara, karena kalau secara resmi pertandingan itu dipublikasikan sebagai laga antar-timnas usia muda seperti U-22, dan bukan timnas senior atau timnas dengan skuad terbaik di negaranya, laga uji coba tersebut tidak mendapatkan poin dari FIFA.

Adapun untuk uji coba itu, siapapun lawannya, Indonesia akan menurunkan 25 pemain di skuad timnas U-22 hasil tiga kali seleksi yang diadakan sejak akhir Februari 2017 sampai awal Maret 2017.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017