Kolombo, Sri Lanka (ANTARA News) - Pemerintah Maladewa membantah telah menjual satu gugusan pulau kecil ke Arab Saudi, Rabu (8/3), menyusul protes oposisi menentang kesepakatan semacam itu.
Oposisi Partai Demokrat Maladewa (Maldivian Democratic Part/MDP) menuduh pemerintah Presiden Abdulla Yameen menyerahkan kendali atas gugusan pulau tak berpenghuni Faafu kepada Arab Saudi, yang rajanya akan berkunjung ke negara tersebut.
Sumber-sumber MDP mengatakan polisi sudah mencegah puluhan penduduk setempat berunjuk rasa menyusul pemberitaan bahwa daerah itu akan dijual dan melakukan beberapa penangkapan.
Namun pemerintah, yang pada 2015 mencabut larangan kepemilikan lahan oleh asing, membantah menjual gugusan pulau itu.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah menyatakan sedang bekerja sama dengan "berbagai investor internasional" untuk mengembangkan Faafu dan seluruh negara tersebut dan ingin membangun apartemen, resort wisata dan bandara.
"Pemerintah dengan tegas menyangkal tuduhan bahwa gugusan kepulauan itu sudah 'dijual' ke entitas asing," demikian pernyataan pemerintah Maladewa yang dikutip kantor berita AFP.
Raja Salman tengah mengadakan tur tiga pekan di Asia dan dijadwalkan mengunjungi Maladewa pekan depan. (mr)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017