New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah bergerak dalam kisaran sempit, karena investor mencerna data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 69,03 poin atau 0,33 persen menjadi ditutup pada 20.55,73 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 5,41 poin atau 0,23 persen menjadi berakhir di 2.362,98 poin, sementara indeks komposit Nasdaq naik tipis 3,62 poin atau 0,06 persen menjadi 5.837,55 poin.
Lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat 298.000 pekerjaan dari Januari ke Februari, disesuaikan secara musiman, jauh di atas konsensus pasar 180.000 pekerjaan, kata Laporan Nasional Pekerjaan ADP untuk Februari pada Rabu (8/3).
Angka ADP secara luas dilihat sebagai pra-indikator untuk laporan penggajian (payrolls) non pertanian yang akan dirilis pada Jumat (10/3).
"Pertumbuhan pekerjaan adalah pertanda baik perekonomian sedang bergerak dengan cepat dan sangat baik bisa mempercepat laju aksi Fed hingga 2017," kata Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret melonjak 90,8 persen setelah laporan ADP, menurut alat FedWatch CME Group.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan Jumat lalu (3/3) bahwa kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter bulan ini kemungkinan akan tepat, jika ekonomi berkembang sejalan dengan ekspektasi para pejabat Fed.
Di pasar luar negeri, ekuitas Eropa juga berakhir bervariasi pada Rabu (8/3), di tengah data ekonomi baru dari Jerman dan Inggris. Indeks acuanh DAX-30 Jermanpatokan di Bursa Efek Frankfurt naik tipis 0,01 persen, sedangkan indeks acuan FTSE-100 Inggris turun tipis 0,06 persen.
Di Asia, pasar saham Tiongkok mengakhiri kemenangan beruntun dua hari menjadi ditutup lebih rendah pada Rabu (8/3) setelah investor mundur dari reli sebelumnya. Indeks Komposit Shanghai turun 0,05 persen menjadi berakhir pada 3.240,66 poin.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017