Teheran (ANTARA News) - Para petinggi intelijen Iran menahan seorang mantan perunding nuklir dari zaman pemerintahan presiden reformis, Mohammad Khatami, demikian pihak kejaksaan Teheran menegaskan, Sabtu. "Kementerian intelijen sedang melakukan penyelidikan berbagai kecurigaan terhadap Hossein Moussavian," tulis kantor berita resmi IRNA yang mengutip jaksa Teheran, Saeed Mortazavi. Dia membenarkan bahwa Moussavian ditahan, namun dia menolak merinci tuduhan-tuduhan terhadap Moussavian "hingga penyelidikan tuntas." Moussavian, salah satu anggota dari tim perunding yang moderat, bertugas hingga 2005. Dia ditangkap di kediamannya di Teheran pada Senin. Kantor berita setengah resmi, Fars, pada Rabu menyebutkan bahwa Moussavian "ditangkap dan ditahan karena serentetan hubungannya dengan orang-orang asing dan bertukar informasi dengan mereka." Fars mengutip satu sumber tanpa nama yang menyebutkan "Moussavian kemungkinan bertukar informasi dengan orang-orang asing mengenai masalah nuklir dan dia dapat didakwa melakukan kegiatan mata-mata." Moussavian punya peran penting dalam pembicaraan di mana Iran mencapai kesepakatan dengan Eropa untuk menunda kegiatan pengayaan uraniumnya. Kegiatan itu kembali dilanjutkan ketika Presiden Mahmoud Ahmadinejad mulai berkuasa. Tim perunding di masa presiden Khatami tersebut dikenal dekat dengan ulama penting sekaligus mantan presiden, Akbar Hashemi Rafsanjani, yang terlempar setelah dikalahkan Ahmadinejad pada pemilihan presiden 2005, demikian AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007