Kami berharap kinerja positif ini akan terus berlanjut sehingga dapat mewujudkan mimpi besar BEI untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang."
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan laba bersih tahun buku 2016 sebesar 192,37 persen menjadi sebesar Rp344,8 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya Rp118,78 miliar.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa kenaikan laba itu disebabkan oleh kenaikan pendapatan BEI yang sebesar 34,50 persen menjadi Rp1,420 triliun dibandingkan tahun 2015 lalu yang senilai Rp1,056 triliun.
Sementara itu tercatat, beban usaha pada tahun 2016 adalah sebesar Rp1,034 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 11,10 persen dibandingkan dengan beban usaha pada tahun sebelumnya. Meskipun meningkat, namun BEI mampu membukukan pendapatan usaha lebih besar dari tahun sebelumnya.
"Pendapatan usaha BEI naik sebesar 21,55 persen. Hal itu terlihat dari kenaikan nilai rata-rata nilai transaksi harian BEI di tahun 2016 sebesar Rp7,49 triliun jika dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp5,76 triliun," papar Tito Sulistio.
Dalam melaksanakan kebijakannya, ia menambahkan bahwa pihak BEI mengedepankan efektivitas serta efisiensi dalam menjalankan kegiatan. Hal itu di antaranya terlihat dari kegiatan memaksimalkan penggunaan ruang perkantoran yang saat ini diperuntukkan juga untuk ruang perkantoran anak perusahaan dan asosiasi serta penggunaan "Main Hall BEI" untuk penyelenggaraan "event-event".
"Meskipun perusahaan mengedepankan prinsip efektivitas dalam pelaksanaan aktivitas operasional, namun tidak mengurangi kontribusi BEI terhadap pengembangan industri Pasar Modal," katanya.
Ia mengemukakan bahwa BEI tetap melakukan aktivitas pengembangan Anggotanya dengan berbagai kegiatan diantaranya dukungan data center, jasa informasi, dan aktivitas sosialisasi Pasar Modal. Nilai kontribusi itu mencapai 30 persen dari keseluruhan beban pengembangan pasar modal.
"Kami berharap kinerja positif ini akan terus berlanjut sehingga dapat mewujudkan mimpi besar BEI untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang," ujar Tito Sulistio.
Selain itu, lanjut dia, BEI juga mengharapkan dapat memacu stakeholders dan pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan pasar modal Indonesia sehingga mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Peran pasar modal akan menjadi strategis dalam hal pemerataan kepemilikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas," demikian Tito Sulistio.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017