Jakarta (ANTARA News) - Perhatian yang dicurahkan perempuan untuk keluarga sering membuat mereka lupa untuk egois alias mementingkan dirinya sendiri.


Akibatnya, kesehatan fisik menempati prioritas kedua terendah dalam hidup perempuan, simpul survey Fonterra Brands Indonesia dan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tahun ini.


Ketika perempuan lupa merawat diri sendiri, mereka berisiko menderita penyakit lebih tinggi ketimbang pria, terrmasuk penyakit muskuloskeletal yang meliputi sendi, tulang dan otot di mana perempuan dua kali berisiko memiliki penyakit tersebut.


"Ibu punya investasi lebih banyak dalam mengurus keluarga dan melakukan pekerjaan di rumah,” kata Sekretaris Jenderal PEROSI sekaligus dokter spesialis olahraga Andi Kurniawan dalam acara Anlene #TetapBisa di Jakarta, Rabu.


Ketimbang laki-laki, seorang perempuan cenderung lebih banyak menghabiskan waktu mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Di sisi lain, ibu yang bekerja juga punya lebih sedikit waktu untuk berolahraga dan relaksasi.


Agar terhindari dari penyakit tulang, sendi dan otot, Andi merekomendasikan aktivitas fisik setidaknya 30 menit dalam sehari jalan cepat atau latihan beban.


"Tidak harus ke gym, bisa di rumah dengan mengangkat anak sebagai beban, misalnya," ujar Andi.


Selain aktif berolahraga, menyantap makanan bernutrisi juga penting untuk mengurangi risiko penyakit tulang, sendi dan otot.


Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, penyakit tulang, sendi dan otot dapat menjadi penghalang utama untuk hidup sehat dan aktif.


Penyakit ini adalah penyebab disabilitas yang terbesar kedua di seluruh dunia di mana 2 dari 5 penderitanya mengalami keterbatasan dalam aktivitas. Keterbatasan aktivitas fisik akibat penyakit tulang, sendi dan otot bahkan meningkat 45 persen dari 1990 hingga 2010.

Baca juga: (Tiga perempuan pimpin pertemuan menteri IORA)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017