Selama ini sudah ada produk-produk makanan Indonesia yang diekspor ke Jepang meskipun jumlahnya masih belum sesuai harapan hal itu karena terganjal oleh ketatnya prosedur impor produk makanan dan minuman ke Jepang."

Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan makanan dan minuman asal Indonesia membidik pasar di Jepang melalui "Food and Beverage Exhibition" (FOODEX) 2017, yang merupakan pameran makanan dan minuman tahunan terbesar di Asia.

Sejumlah 12 perusahaan Indonesia berpartisipasi dalam the 42nd International Food and Beverage Exhibition - FOODEX 2017, kata pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo yang dilansir pada situs resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu.

FOODEX 2017 akan berlangsung pada 7-10 Maret 2017 di Makuhari Messe, Chiba Prefecture, yakni sekitar 20 kilometer dari Tokyo. FOODEX 2017 itu dibuka oleh perwakilan para kedutaan besar asing di Tokyo, termasuk Kuasa Usaha ad Interim KBRI Tokyo, Ben Perkasa Drajat.

Pameran tersebut diikuti oleh 3.250 peserta pameran dan diharapkan akan menarik tidak kurang dari 77.000 orang pengunjung.

"Melalui partisipasi mereka di FOODEX, para peserta dari Indonesia berharap untuk menembus pasar Jepang dan membantu meningkatkan ekspor Indonesia ke Jepang," ujar Ben.

Jenis makanan dan minuman yang dipamerkan oleh perusahaan Indonesia, antara lain kopi, teh organik, biskuit, sereal, cokelat, produk olahan kelapa, makanan ringan, makanan beku, buah merah Papua, beras dan produk olahan beras.

"Selama ini sudah ada produk-produk makanan Indonesia yang diekspor ke Jepang meskipun jumlahnya masih belum sesuai harapan hal itu karena terganjal oleh ketatnya prosedur impor produk makanan dan minuman ke Jepang," ungkap Ben.

Pemerintah Jepang sangat memperhatikan komposisi bahan yang terkandung dalam makanan, proses pembuatan hingga pengemasan produk makanan.

Pada 2016, FOODEX 2016 mampu menarik 76.532 pengunjung dan 3.197 peserta pameran. Dari keseluruhan peserta pameran, 61 persen diantaranya adalah perusahaan yang berasal dari 78 negara.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017