Yogyakarta (ANTARA News) - Tingginya tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) menyebabkan kondisi pasar uang tetap mengalami fluktuasi. "Banyaknya dana sektor perbankan yang masuk ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menyebabkan rendahnya Loan to Deposit Ratio (LDR)," kata Kepala Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-Lembaga Keuangan), Nugroho Agung Wijoyo di Yogyakarta, Sabtu. Dalam Seminar Nasional Statistika `Aplikasi Manajemen Resiko dalam Investasi` di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, ia menambahkan bahwa LDR adalah perbandingan jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat Dana pihak ketiga yang dihimpun bisa mencapai Rp.1.000 triliun, namun perbankan tidak berani menyalurkan dana ke sektor riil. "Kondisi tersebut yang mengakibatkan LDR hanya berkisar antara 50 persen dan 60 persen," kata dia. Ia mengatakan, perekonomian Indonesia lebih banyak digerakkan oleh sektor konsumsi dibandingkan sektor riil. Kondisi tersebut akan dapat diperbaiki jika ada intermediasi dari pihak perbankan, katanya. Menurut dia, iklim investasi di Indonesia juga masih memprihatinkan karena aturan legal yang berkaitan dengan hal itu belum ditegakkan dengan kuat. "Investor tidak akan tertarik berinvestasi jika penegakan hukum masih lemah," katanya. Selain itu, kata dia, sifat masyarakat Indonesia yang konsumtif dan mudah terlena merupakan bentuk mental buruk yang menghambat berkembangnya iklim investasi dalam negeri. "Iklim investasi akan berkembang jika kondisi politik stabil dan keamanan terjamin," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007