Batam (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Aida Ismeth Abdullah mengharapkan, menteri-menteri hasil reshuffle adalah figur yang berkompetensi dan antimenghadiri seremonial belaka. "Penempatan menteri-menteri hendaknya sesuai dengan keahlian dalam jabatannya dan antisekedar menghadiri seremoni/acara yang merupakan warisan lama," kata Aida Ismeth Abdullah, di Batam, Sabtu. Penempatan pejabat Kabinet Indonesia Bersatu seyogyanya memperhatikan kompetensi/keahlian agar program kerja pemerintah dapat berjalan. Mengenai perombakan kabinet yang santer disebutkan akan terjadi Senin (7/5) ia mengatakan terserah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menetapkan figur-figur di kabinetnya mendatang. "Presiden tidak perlu takut terhadap tekanan-tekanan dari berbagai kepentingan. Saya kira Presiden lebih tahu figur-figur yang dapat bekerja dengan baik," katanya Menurutnya, presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, harus mengedepankan kepentingan rakyat dan menghindari pengisian jabatan kabinet berdasarkan pesanan atas kepentingan politik yang berakibat seluruh program pemerintah tidak berjalan. "Masyarakat perlu kerja nyata dari pemerintah, karena mereka sudah sangat letih dengan janji-janji mulai dari pemerintah pusat hingga daerah," kata Aida. Ia mengatakan, siapapun yang terpilih menjadi menteri di Pemerintahan Presiden SBY nantinya merupakan menteri yang sesuai dengan kriteria-kriteria keahlian. Namun semua itu tetap kembali kepada hak prerogratif presiden. "Rakyat lebih membutuhkan kerja nyata bukan sekedar janji atau retorika yang selama ini terus berlangsung mulai dari pusat hingga ke daerah. Kebiasan seperti ini yang harus ditinggalkan," katanya. Ia membantah pemberitaan bahwa DPD pernah secara resmi mengusulkan atau menyodorkan nama anggota DPD sebagai calon menteri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007