Barata Indonesia yang berdiri tahun 1971 telah memenuhi standart kualitas ekspor, seperti pabrik foundry (pengecoran) milik Barata Indonesia telah mengantongi sertifikat "Association of America Railroads" (AAR) sebagai syarat untuk bisa menembus pasa

Gresik (ANTARA News) - PT Barata Indonesia (Persero) yang merupakan salah satu BUMN Tanah Air siap menyupai komponen kereta api (KA) kepada perusahaan Amerika Serikat, setelah melakukan penandatangan "Letter of Intent" (LOI) dengan badan kereta api negara tersebut.

Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Silmy Karim dalam keterangan persnya di Gresik, Selasa mengatakan kerja sama dengan badan kereta api luar negeri merupakan wujud pertumbahan industri nasional, dan adanya peningkatan produk lokal bagi industri perkeretaapian.

"Barata Indonesia yang berdiri tahun 1971 telah memenuhi standart kualitas ekspor, seperti pabrik foundry (pengecoran) milik Barata Indonesia telah mengantongi sertifikat "Association of America Railroads" (AAR) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar USA dan Canada," katanya.

Silmy mengatakan, dalam kerja sama kesepakatan itu mewajibkan Barata mengekspor komponen kereta api melalui "Standart Car Truck" (SCT) dengan nilai yang mencapai kurang lebih 11,8 juta dolar AS pada tahun 2017.

Silmy mengatakan, perwakilan dari pihak SCT dalam penandatangan kerja sama itu adalah General Manager dari SCT a Wabtec Subsidiary Company, Phillip R Lindsell.

"Bagi Barata Indonesia, kerja sama di bidang pengecoran ini tidak hanya terpaku pada produk kereta api saja, namun telah merambah sektor lain di antaranya sektor tambang dan juga industri semen," katanya.

Untuk bidang tambang, Silmy menyebut Barata Indonesia telah berkerja sama dengan PT Antam (Persero) serta PT Bukit Asam (Persero) Tbk dengan memproduksi komponen alat-alat tambang seperti Crushers dan juga Mills.

"Ke depan, kami juga tak hanya akan berhenti bekerja sama dengan perusahaan BUMN dalam negeri saja, namun juga akan mencoba menyentuh pihak swasta seperti PT Freeport Indonesia," harapnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017