Jenewa (ANTARA News) - Politis sayap-kanan dari partai politi terbesar di Swiss pekan ini melancarkan kampanye bagi referendum guna melarang pembangunan menara di masjid, dengan alasan menara itu "melambangkan upaya umat Islam untuk berkuasa".
Kelompok tersebut, yang meliputi lebih dari separuh anggota parlemen dari Partai Rakyat Swiss (SVP), demikian antara lain isi pernyataan bahwa larangan "akan membantu menghentikan upaya lingkaran umat Muslim untuk menerapkan sistem hukum yang berlandaskan Syari`ah di Swiss".
Sebagian politikus mengatakan mereka "tak menentang pembangunan masjid atau hak umat Muslim untuk shalat".
Undang-undang dasar Swiss menjamin kebebasan beragama dan keabsahan gagasan tersebut dipertanyakan oleh seorang mantan hakim.
Anggota parlemen Oskar Freysinger mencap "menara sebagai mercusuar jihad", sementara rekannya, Ulrich Schlueer menyatakan menara "adalah bangunan Islam dengan konotasi imperialis".
Schlueer seperti dikutip IINA mengatakan menara "bukan lambang agama tapi tanda mengenai upaya politik-agamis untuk meraih kekuasaan".
Berdasarkan ketentuan gagasan rakyat Swiss, juru kampanye itu harus mengumpulkan sedikitnya 100.000 tandatangan paling lambat sampai November 2008 yang mendukung seruan mereka guna mewujudkan referendum nasional mengenai masalah tersebut --yang dapat menjadi sasaran pemeriksaan pelaksana hukum.
Mereka mengingini perubahan satu artikel lain undang-undang dasar yang menetapkan perdamaian di antara anggota masyarakat agama, dengan menyisipkan satu klausul yang secara terbuka melarang pembangunan menara.
Hanya ada dua masjid di Swiss yang memiliki menara, di Zurich dan di Jenewa, yang dibangun pada 1960-an dan 1970-an.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007