Kuantan Singingi (ANTARA News) - Sebanyak 6.329 unit rumah di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau terendam banjir akibat curah hujan tinggi hingga membuat sungai di daerah tersebut meluap ke pemukiman penduduk.
"Selain itu ribuan hektar sawah tergenang air yang dapat diperkirakan gagal panen," kata Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi Muradi di Teluk Kuantan, Selasa.
Ia mengatakan, Sungai Kuantan tidak mampu menampung debit air yang masuk dari berbagai aliran anak sungai kecil dan pemukiman penduduk, hingga meluap ke sejumlah desa khususnya di wilayah dataran rendah dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Masyarakat sudah ada yang mengungsi ke tempat saudara mereka yang agak jauh dari rawan banjir, pemerintah sudah menunjukan kepedulian terkait bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kuansing bekerja sama dengan banyak pihak memberikan bantuan mie instan.
"Bupati Kuansing Mursini dan Wakil Bupati Halim didampingi sejumlah instansi terkait turun langsung meninjau daerah yang terkena banjir," sebutnya.
Bersama Bupati H. Mursini, ada juga Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, yang dimulai dari Kecamatan Pangean dan melihat rumah penduduk yang terkena banjir serta areal persawahan di desa Pauh Angit.
Bahkan Bupati dan rombongan menaiki speedboat di Desa Koto Inuman, dengan menyisiri desa yang terimbas banjir hingga ke Cerenti, setiap jumpa warga di wilayah itu selalu memberikan bantuan berupa mie instant.
Kepala Dinas Sosial Kuansing Muharlius mengatakan, Pemkab Teluk Kuantan memberikan bantuan berupa mie instant sebanyak 345 kardus, di mana, untuk Kecamatan Pangean sebanyak 55, Kuantan Hilir Seberang sebanyak 68, Kuantan Hilir sebanyak 80, Inuman sebanyak 66 dan Cerenti sebanyak 76.
"Sebenarnya mie instant tersebut masih perlu penambanhan 320 kotak," ujarnya.
Masyarakat diharapkan bersabar dan menerima bantuan itu dengan baik, kekurangan akan didistribusikan beberapa hari kedepan, selain itu tetap waspada banjir.
Selain itu, petani juga diharapkan bersabar, aagr semua bisa dihadapi dengan baik selalu berdoa.
Pewarta: Asripilyadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017