Jakarta (ANTARA News) - Jumlah cadangan devisa bertambah tiga miliar dolar AS menjadi 119,9 miliar dolar AS hingga akhir Februari 2017, salah satu peyebabnya karena terjaganya stabilitas kurs rupiah terhadap mata uang asing sehingga operasi moneter tidak terlalu menyerap cadangan valuta asing.
"Sejak 2016 volatilitas kurs membaik signifikan sampai awal tahun ini, sampai hari ini secara tahun berjalan volatilitas kurs juga sangat terkontrol," kata Deputi Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Riza Tyas di Jakarta, Selasa.
Secara terpisah, dalam keterangan resminya, BI juga menyebutkan penambahan devisa dipengaruhi faktor penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
Posisi cadangan devisa per akhir Februari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," kata Tirta.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017