Banda Aceh (ANTARA News) - Aparat kepolisian menyelidiki paket berisi bom rakitan yang diletakkan orang tak dikenal di pekarangan rumah Ketua DPRD Kabupaten Pidie, di Kampung Cina Kota Sigli, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
"Kita masih menyelidiki paket bom rakitan yang diletakkan orang tak dikenal dengan tujuan meneror," kata Kabid Humas Polda NAD Kombes (Pol) Jodi Heriyadi di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan, paket berisi bom rakitan yang ditemukan Kamis (3/5) di rumah Ketua DPRD Pidie itu kini telah dijinakkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polri Kompi-4 yang bermarkas di Kota Lhokseumawe.
Sementara aparat kepolisian Polres Pidie terus melakukan pencarian terhadap pelaku, sebab aksi teror itu berdampak negatif terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat pasca konflik bersenjata di provinsi ujung paling barat Indonesia ini, tambahnya.
Bom rakitan yang berisi logam dan paku di rumah Ketua DPRD Pidie itu juga berbahaya karena jika meledak dapat menelan korban, serta radius ledakannya bisa mencapai sekitar 15 meter, kata Jodi Heriyadi.
"Akan tetapi, paket dalam tas ransel yang di dalamnya bom rakitan di rumah Ketua DPRD Pidie itu tidak meledak karena terjatuh di dalam kolam," kata dia.
Dalam kasus tersebut polisi mengamankan dua pemuda yang dicurigai sebagai pelaku. "Kita masih menyelidiki secara mendalam apakah kedua pemuda itu terlibat atau tidak sebagai pelaku pelemparan bom di rumah Ketua DPRD Pidie," ujar Jodi.
Sebelumnya, aksi pelemparan bom rakitan juga terjadi dan menimpa rumah Wakil Walikota Lhokseumawe dan juru bicara Komite Peralihan Aceh (KPA/GAM) di Lhokseumawe, sepekan lalu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007