Ini kesempatan mempromosikan Wonderful Indonesia melalui liburan Raja Salman ke Bali. Kami sudah langsung memposting 50 persen iklan di Aljazeera Channel untuk memublikasikan Bali dan Raja SalmanJakarta (ANTARA News) - Indonesia mengaku senang oleh keputusan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud yang memperpanjang masa liburannya di Bali hingga 12 Maret 2017. Ini menunjukkan sang raja nyaman di Indonesia sehingga membantu mempromosikan Wonderful Indonesia ke seluruh dunia, terutama Timur Tengah, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Arief menyebut keputusan sang Khadimul Kharamian as-Syarifain itu sebagai bukti bahwa sang raja nyaman berlibur di Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Sri Baginda Raja Salman bin Abdul Aziz bin Saud atas perpanjangan liburan keluarga ke Bali, ikon pariwisata Indonesia. Itu berarti, beliau merasa nyaman, tenang dan bahagia berada di Pulau Dewata," ujar Arief di Jakarta, Selasa.
Arief menambahkan, Kementerian Pariwisata sudah merekomendasikan sejumlah tempat di Bali yang bisa dikunjungi keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Arief menegaskan, untuk menikmati tempat-tempat indah di Bali dan sekitarnya memang tak cukup hanya 5-8 hari.
"Kami juga akan menawarkan destinasi prioritas, 10 Bali Baru, dan destinasi branding, siapa tahu Raja Salman tertarik berinvestasi di sektor pariwisata lebih besar ke Indonesia," kata Arief.
Ia berharap kedatangan Raja Arab ke Bali menghadirkan efek positif bagi promosi pariwisata Indonesia.
"Ini kesempatan mempromosikan Wonderful Indonesia melalui liburan Raja Salman ke Bali. Kami sudah langsung memposting 50 persen iklan di Aljazeera Channel untuk memublikasikan Bali dan Raja Salman," sambung Arief.
Sejak sebelum kunjungan hingga masa kunjungan ini pihaknya menempatkan iklan Wonderful Indonesia dalam bahasa Arab dan Inggris di Aljazeera dan CNN International.
Arief juga menyarankan pelaku industri pariwisata di Indonesia segera membuat paket napak tilas destinasi Raja Salman dan keluarganya di Bali, serta mengharapkan momentum kunjungan Raja Salman segera direspons daerah-daerah yang menawarkan destinasi wisata halal seperti Aceh, Sumatera Barat, dan Lombok.
"Karena kepercayaan dan kesempatan itu tidak datang dua kali, saat inilah momentum yang paling tepat," kata Arief.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017