"Ini merupakan standar sertifikasi rancangan global pertama di dunia yang mengatur buangan CO2 bagi setiap sektor industri," kata Haq dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York, AS, Senin (6/3).
Standar baru tersebut, yang disahkan oleh Dewan ICAO --yang beranggotakan 36 negara, akan berlaku bagi jenis pesawat baru yang dirancang dari 2020, dan buat jenis pesawat yang sudah diproduksi hingga 2023, demikian laporan Xinhua.
Semua pesawat yang sedang diproduksi dan sampai 2028 tidak memenuhi standar itu takkan lagi bisa diproduksi kecuali rancangannya diubah secara memadai.
"Prestasi bersejarah ini menempatkan penerbangan pada posisi yang jauh lebih baik sebab kita sangat menginginkan era yang lebih hijau dalam pengembangan angkutan udara," kata Sekretaris Jenderal ICAO Liu Fang.
"Penerbangan sipil internasional sekali lagi telah melakukan tindakan pelopor untuk menangani dampak dari buangan CO2 pesawat pada iklim global," kata Presiden Dewan ICAO Olumuyiwa Benard Aliu.
Standar baru tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada Februari 2016.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017