Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menempatkan Menkominfo Sofyan Djalil di pos kementerian baru dalam perombakan kabinet yang akan dilakukan dalam wktu dekat. "Presiden meminta kesediaan saya bertugas di pos baru. Pos apa itu terserah hak prerogatif Presiden," kata Sofyan setelah dipanggil Presiden di kediaman Presiden di Cikeas Bogor, Sabtu. Sofyan yang bertemu Presiden sekitar satu jam mengatakan menerima permintaan Presiden tersebut dan benjanji untuk mengerjakan amanat tersebut sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan dirinya. "Kalau Presiden menganggap saya bisa memberikan nilai tambah dan berbuat kebaikan buat orang banyak, itu akan saya kerjakan sebaik-baiknya," kata Sofyan. Ketika ditanya apakah pos baru yang akan ditempatinya adalah Kementerian Pemberdayaan BUMN seperti yang santer dibicarakan belakangan ini, Sofyan mengatakan belum bisa mengetahui karena itu merupakan hak prerogatif Presiden. "Tunggu saja nanti pada saat pengumuman akan ketahuan," katanya. Sofyan menjelaskan dalam pertemuan tersebut Presiden merasa puas terhadap kinerjanya dalam memimpin Menkominfo selama dua setengah tahun, dilihat dari indikator seperti kepastian regulasi frekuensi dan penerimaan negara. "Selama dua setengah tahun saya telah mengeluarkan 24 regulasi dalam menajemen frekuensi. 36 regulasi lain rencananya akan dikeluarkan tahun ini," katanya. Sementara untuk pendapatan negara bukan pajak yang dihasilkan Menkominfo juga terus meningkat dari Rp1,1 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp3,9 triliun pada 2006. Selain Sofyan Djalil, beberapa pejabat juga telah dipanggil Presiden, yaitu Jampidsus Hendarman Supandji, dan anggota DPR dari partai Golkar Andi Matalata. Juru bicara Presiden Andi Malarangeng menjelaskan bahwa Presiden pada hari ini mulai sekitar jam 10.00, memanggil calon menteri dan menteri-menteri yang akan mendapat pos baru di kabinet. "Sofyan Djalil akan dapat pos baru. Saat ini Hendarman Supandji juga sedang bertemu Presiden," katanya. Presiden berencan akan melaukan perombakan terbatas kabinet Indonesia Bersatu pada awal Mei ini. Namun hingga saat ini belum diketahui kapan pengumuman akan dilakukan. Presiden mengatakan akan terlebih dahulu memanggil para calon menteri baru sebelum mengumumkan perombakan kabinet.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007