Untuk mencetak juara dunia junior membutuhkan waktu yang cukup lama

Jakarta (ANTARA News) - Perkumpulan Bulu tangkis (PB) Djarum fokus mencetak juara dunia junior dan salah satu upayanya dengan melakukan seleksi pemain dari usia sangat muda yaitu di bawah 11 tahun (U-11) pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2017 yang bakal digelar di delapan kota.

"Untuk mencetak juara dunia junior membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini yang menjadi salah satu alasan kenapa pada audisi tahun ini kami mengincar pemain yang lebih muda," kata manajer tim PB Djarum Fung Permadi di Jakarta, Senin.

Berdasarkan kajian yang dilakukan, kata dia, untuk melahirkan seorang juara dunia junior membutuhkan waktu sekitar delapan tahun. Untuk itu PB Djarum akan bekerja keras untuk mendapatkan bakat-bakat terbaik dari seluruh Indonesia melalui audisi.

Audisi dilakukan di delapan kota yaitu Pekabaru 25-27 Maret, Banjarmasin 8-10 April, Manado 6-8 Mei, Cirebon dan Solo 22-24 Juli, Purwokerto dan Surabaya 5-7 Agustus, Kudus 5-7 September dan final audisi bakal dilakukan di Kudus pada 8-10 September.

"Pada audisi tahun ini kami tidak menentukan berapa pemain yang akan mendapatkan beasiswa. Kami akan melihat kondisi di lapangan. Jika mampu dipertanggungjawabkan pihak Djarum akan memberikan kesempatan," katanya menambahkan.

Mantan pemain nasional ini menjelaskan, dengan tim pemandu bakat yang dimiliki dan bakal dipimpin salah satu legenda Indonesia, Christian Hadinata, diharapkan pemain muda potensial benar-benar didapat karena program ini juga sebagai ajang regenerasi.

Terkait dengan pendidikan atlet muda yang bakal direkrut, PB Djarum telah melakukan kerja sama dengan beberapa sekolah yang ada di Kudus. Selain itu PB Djarum juga menyiapkan pelatih yang cukup mengetahui karakter anak dibawah usia 11 tahun.

(Baca juga: PB Djarum fokus bidik pemain U-11)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017