Kami optimistis mencapai target 16.800 ekor sapi bunting. Kami diinternal bidang peternakan mentargetkan 20.000 ekor pada 2017."
Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mentargetkan 16.800 ekor sapi buting pada 2017 dalam rangka mendongkrak populasi sapi di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat di Kulon Progo, Senin, mengatakan Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian DIY membenani target sapi bunting 16.800 ekor.
"Kami optimistis mencapai target 16.800 ekor sapi bunting. Kami diinternal bidang peternakan mentargetkan 20.000 ekor pada 2017," kata Nur Syamsu.
Ia mengatakan pihaknya menerjunkan 26 insiminator dokter hewan ke 12 kecamatan untuk mencapai target tersebut. Sebanyak 26 insiminator tersebut sudah memiliki sertifikat khusus yang dikeluarkan okeh Balai Pelatihan Pertanian Malang Jawa Timur.
Setiap insiminator setiap harinya ditargetkan menyuntik 5 ekor sapi. Mereka juga wajib melakukan pencatatan dan melaporkan kepada koordinator insiminator yang tergabung dalam paguyuban insiminator.
"Koordinator setiap hari melapor ke provinsi dan dilaporkan langsung ke Menteri Pertanian (Mentan) melalui media sosial WhatsApp," katanya.
Selain itu, Nur Syamsu mengatakan insiminator ditargetkan berhasil 1,8 Service per Conception (S/C) adalah jumlah pelayanan inseminasi (service) sapi harus bunting. Saat ini, di Kabupaten Kulon Progo, insiminator baru mampu 2,5 S/C.
Ia mengatakan tingkat keberhasil kawin suntik dipengaruhi beberapa faktor yakni ketercukupan pakan dan gizi pada sapi. Selain itu, dipengaruhi oleh jenis indukan. Biasanya, sapi simental sering mengalami gangguan reproduksi karena sapi ini merupakan sapi sub tropis.
"Kasus gangguan reproduksi sapi ditangani bidang kesehatan hewan," kata dia.
Nur Syamsu mengatakan program sapi bunting ini juga diikuti dengan gerakan pengembangan pakan berkualitas. Bantuan yang diberikan yakni rumput gajah, legum atau kacang-kacangan (indigovera).
"Pakan ternak ini proteinnya sangat tinggi, yakni 30 persen yang dibutuhkan seekor sapi," katanya.
Salah satu peternak Kecamatan Sentolo Adi Karsono mengatakan dirinya memelihara sapi simental. Tingkat keberhasilan insiminasi buatan atau kawin suntik sangat kecil.
"Saya sudah mengkawinkan sapi tiga kali tidak ada yang berhasil," kata dia.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017