Itu juga sebabnya kurs kita tidak melemah terus, malah ada naiknya. Mungkin `next-nya` malah menguat sedikit

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tidak khawatir apabila suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diputuskan naik pada Maret dan berdampak ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Ada lah dampaknya, tapi ya tidak besar. Selama ini semua perekonomian itu sudah mengantisipasi bahwa itu akan terjadi dan sudah di-price in (disesuaikan) itu istilah ekonominya. Ada ya naik beberapa hari, seminggu, habis itu ya tenang lagi," ujar Darmin saat ditemui di Kantor Menko, Senin.

Darmin menilai sejauh ini tidak ada penguatan yang signifikan dari dolar terhadap nilai tukar rupiah. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin mencapai Rp13.364 per dolar AS, menguat dibandingkan hari sebelumnya Rp13.375 per dolar AS.

"Coba lihat dolar ya tidak terus menguat kan selama ini. Ya menguat melemah lagi. Rupiah kita (per dolar AS) Rp13.345 sampai Rp13.350. Jadi jangan dianggap ini akan ada perubahan besar," katanya.

Ia menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini juga relatif baik dan neraca pembayarannya juga positif. Hal tersebut dinilai membantu mengatasi tekanan terhadap rupiah dari faktor eksternal.

"Itu juga sebabnya kurs kita tidak melemah terus, malah ada naiknya. Mungkin next-nya malah menguat sedikit," ujar Darmin.

Pada 14-15 Maret 2017, akan digelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Apabila data ekonomi AS membaik, sejumlah pihak menilai suku bunga The Fed akan naik.

Sebelumnya Gubernur The Fed AS Janet Yellen mengatakan pada pertengahan Februari lalu bahwa Fed akan mempertimbangkan apakah menaikkan suku bunga pada pertemuan-pertemuan yang akan datang.

Dia memberi penilaian positif terhadap ekonomi, mengatakan bahwa ekonomi telah terus membuat kemajuan ke arah lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga.

Ia memperkirakan bahwa perekonomian akan terus tumbuh pada kecepatan moderat, dengan pasar kerja menguat lebih lanjut dan inflasi lebih dekat dengan target Fed dua persen.

Dengan menilai kondisi ekonomi saat ini, The Fed memandang bahwa kenaikan suku bunga bertahap akan sesuai.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017