Bandarlampung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandarlampung menyatakan kaum perempuan terutama ibu-ibu banyak yang kurang disiplin dalam menggunakan sepeda motor sehingga diimbau agar tertib lalu lintas guna menjaga keselamatan.

"Setiap pagi selalu kita jumpai orang tua khususnya ibu-ibu berkendara dengan anaknya yang tidak dilengkapi helm," kata Kasat Lalulintas Polresta Bandarlampung Kompol M Syouzarnanda Mega di Bandarlampung, Senin.

Seharusnya dalam berkendara, seluruh penumpang harus menggunakan helm meskipun jarak yang ditempuh dekat, katanya menanggapi pelaksanaan Operasi Simpatik Krakatau 2017 yang telah berlangsung 1-21 Maret 2017.

"Selama Operasi Simpati Krakatau 2017 kita akan melakukan imbauan kepada pengendara agar tertib dalam berlalu-lintas," katanya.

Dia mengatakan, Operasi Simpatik Krakatau 2017 bertujuan untuk memberikan imbauan ke masyarakat agar tertib saat berkendara.

"Oleh sebab itu dalam gelaran Car Free Day di Tugu Adipura Minggu kemarin, kita melakukan edukasi kepada masyarakat yang dikhususkan kepada perempuan agar saat berkendara harus lengkap semua baik itu surat dan perlengkapan kendaraan seperti helm," katanya.

Ia melanjutkan untuk meningkatkan simpati masyarakat terhadap polisi, petugas yang sedang melaksanakan tugas selama Operasi Simpatik Krakatau 2017 memang tidak mengeluarkan surat tilang.

"Karena operasi ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam membangun keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas secara terpadu," katanya.

Namun, akan melakukan tindakan tegas berupa tilang bagi pengendara yang melakukan pelanggaran fatal, seperti tidak menggunakan helm, menerobos lampu merah dan melawan arus.

Sebelumnya, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Pol Sudjarno menyatakan dalam Operasi Simpatik Krakatau 2017 harus lebih mengutamakan teguran daripada tilang, untuk menimbulkan rasa simpati kepada penegak hukum.

Ia mengatakan, bahwa upaya ini dilakukan agar masyarakat merasa nyaman dan aman dalam berkendara serta mempunyai rasa bersalah ketika melanggar lalu lintas.

"Polisi harus bisa mengayomi serta mengarahkan para pelanggar lalu lintas agar perilaku seperti itu tidak terulang lagi," katanya.

Pewarta: Roy/Subagyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017