Musik reggae yang mereka usung, tentu saja sukses menyihir sekujur badan para penonton yang berkerumun memadati area di hadapan panggung.
Membuka dengan nomor Peace in Liberia dan Live Upright, jingkrakan Ras Muhammad di atas panggung segera dijawab dengan goyangan yang tak kalah meriah di kerumunan oenonton.
"Ini momen pertama kami di Indonesia tahun 2017, setelah dua bulan lamanya kami menetap di Kingston, Jamaika," kata Ras Muhammad yang bernama asli Muhammad Erga itu selepas Live Upright dilantunkan.
Ras Muhammad memang sejak Januari 2017 berada di ibu kota reggae itu untuk melakoni proses rekaman album terbaru mereka.
Mereka lantas melanjutkan dengan Sound Bwoy, Farmer Man, Satu Rasa dan Emansipasi yang tak henti membuat penonton berjingkrak.
Ras Muhammad juga tentu saja membawakan lagu populer Bob Marley, No Woman No Cry, yang sukses menimbulkan koor di antara penonton.
Koor juga terjadi saat Ras Muhammad memainkan Kenapa Mesti secara medley dengan lagu legenda lokal, Gombloh, Di Radio.
Musik Reggae Ini, menjadi letupan tersendiri bagi penampilan Ras Muhammad n the Easy Skankin'.
Ras Muhammad berkali-kali meminta penonton untuk ikut bernyanyi pada bait, "Jika kamu suka dengan musik ini. Nyalakan api, nyalakan api. Kamu doyan dengan musik ini. Nyalakan api, nyalakan api. Kamu bergoyang dengan musik ini. Sesuka hati, sesuka hati." Seperti liriknya, para penonton lun bergoyang sesuka hati di sepanjang penampilan Ras Muhammad n The Easy Skankin' yang ditutup dengan nomor Salam.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017