Pontianak (ANTARA News) - Darmawan, pegiat lingkungan yang juga warga Paloh, Sambas, mengeluhkan sampah dari luar negeri yang berserakan di beberapa titik di Pantai Paloh tersebut.
"Banyak sekali sampah laut yang hanyut terbawa air, kemudian terdampar di sepanjang Pantai Paloh. Sampah yang kebanyakan dari botol bekas tersebut itu dari luar negeri seperti dari Filipina dan Thailand serta Malaysia.
Hal itu terlihat dari label yang terdapat pada botol bekas minuman tersebut," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.
Sampah laut, menurut Darmawan, masih menjadi persoalan yang selalu dihadapi, lantaran sampah yang dihasilkan adalah bawaan air laut yang bisa berasal dari mana saja. Bahkan katanya, beberapa waktu lalu, turut terdampar belasan unit kontainer yang berisi kertas di Pantai Kecamatan Paloh.
"Masalah ini juga yang kami harapkan mendapat perhatian dari pemerintah agar membantu dengan memfasillitaasi sarana dan prasarana untuk mengangkut sampah dari pantai. Karena untuk mengumpulkan sampah sepanjang 63 kilometer merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat. Dalam hal ini perlu campur tangan pemerintah mengatasi hal ini," kata Darmawan.
Banyaknya sampah laut yang terdapat di sepanjang pantai, lanjut Darmawan, dapat mengganggu kenyamanan dan keindahan lokasi ekowisata yang terdapat di sepanjang pantai.
"Pantai merupakan destinasi wisata di Kecamatan Paloh, dengan keindahan alam yang ada. Namun jika sampah laut yang terdampar di pantai dibiarkan, tentu sangat mengganggu keindahan alam," kata dia.
Ia menambahkan dengan banyaknya sampah selain bukan hanya mengganggu keindahan alam, kehadiran sampah laut juga turut mengganggu keberlangsungan penyu. Lantaran di sepanjang Pantai Paloh, merupakan lokasi penyu bertelur pada musim tertentu.
"Menyikapi permasalahan sampah laut di sepanjang Pantai Paloh itu, kami juga sudah beberapa kali melakukan aksi mengumpulkan sampah laut tersebut. Seperti yang kami lakukan beberapa waktu lalu, bersama dengan komunitas motor. Secara bersama-sama mengumpulkan sampah laut di pantai, aksi yang dilakukan berhasil mengumpulkan ribuan botol bekas yang berasal dari beberapa negara," paparnya.
(KR-DDI/T011)
Pewarta: Dedi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017