Kepala PLN Wilayah Sumatera Barat Bambang Yusuf dalam rilis di Jakarta, Minggu mengatakan, akibat bencana tersebut, sebanyak 117 gardu listrik padam yang mencakup 14.657 pelanggan.
"Tanpa berlama-lama, ketika kondisi diperhitungkan aman untuk keselamatan, PLN langsung melakukan pengecekan ke lapangan yang dipantau langsung Bupati Limapuluh Kota," ucapnya.
Selanjutnya, menurut dia, setelah mengetahui kebutuhan pascagangguan di sistem kelistrikan, jalan keluar segera dicari dan genset diberangkatkan dari Payakumbuh, Bukittinggi, dan Solok untuk lokasi-lokasi penting misalnya rumah sakit, posko, tempat ibadah, dan pompa PDAM.
"Pada kondisi bencana seperti ini, PLN selalu siaga. Petugas kami siap 24 jam untuk segera melakukan recovery (pemulihan), namun tentunya tanpa mengesampingkan keselamatan nyawa. Seluruh unit juga bahu membahu sehingga persolaan segera dapat diminimalisir. Saat mengetahui informasi banjir ini, otomatis PLN di area kerja di luar Payakumbuh segera menyiapkan genset untuk diberangkatkan," ujarnya.
Bambang menambahkan, pada kondisi banjir, PLN memang dengan sengaja memadamkan listrik demi keselamatan korban bencana, mengingat air adalah penghantar listrik yang baik.
"Namun, segera sesudah banjir surut dan dianggap aman, listrik akan segera dialirkan kembali," imbuhnya.
Selain perbaikan kelistrikan, lanjutnya, PLN menurunkan perahu karet untuk memudahkan ruang gerak di lokasi banjir dan membuka posko bantuan pangan.
Pada Minggu, sebanyak delapan regu yang masing-masing terdiri dari 10-15 petugas diturunkan ke lokasi bencana.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017