Kami hargai undangan KPU Jakarta dan kami datang tepat waktu sehingga kami harus kalahkan beberapa acara yang harus kami hadiri dengan harapan acara di KPU tepat waktu

Jakarta (ANTARA News) - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama-Djarot S. Hidayat meninggalkan area pleno terbuka yang dilaksanakan KPU Jakarta karena mereka menilai pleno terbuka diselenggarakan secara tidak profesional.

"Kami melihat ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara Pilkada DKI Jakarta," kata Djarot di Jakarta, Sabtu.

Djarot mengatakan dia dan Ahok sudah datang tepat waktu dalam Rapat Pleno sejak pukul 19.00 WIB dan sudah sejam menunggu, namun acara belum juga dimulai.

Menurut dia, dia dan Ahok sudah mengalahkan beberapa acara demi menghadiri pleno terbuka, namun jadwal mulainya tidak tepat waktu.

"Kami hargai undangan KPU Jakarta dan kami datang tepat waktu sehingga kami harus kalahkan beberapa acara yang harus kami hadiri dengan harapan acara di KPU tepat waktu," kata Djarot.

Djarot mengatakan seharusnya KPU Jakarta memberlakukan aturan yang sama terhadap semua pasangan calon sehingga kalau jadwal acara pleno terbuka pukul 19.00 WIB, maka paling telat pukul 19.15 WIB harus dimulai.

Dia menilai dalam membangun demokrasi harus memberikan peraturan yang sama tanpa ada pembedaan. "Kami ada acara lain sehingga kami tinggalkan tempat dan tim kampanye yang akan mewakilkan dalam Rapat Pleno," kata Djarot.

KPU Provinsi DKI Jakarta menggelar Rapat Pleno Terbuka penetapan pasangan calon dan peluncuran tahapan pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta putaran kedua Sabtu malam ini di Hotel Borobudur, Jakarta.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017