Jakarta (ANTARA News) - Duo instrumentalia asal Jepang, Goodluck Heiwa, tampil di rangkaian Java Jazz Festival 2017 hari kedua di panggung Gazebo, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Penampilan mereka di JJF 2017 itu merupakan kali pertama duo yang digawangi keyboardis Takuji Nomura dan drummer Daichi Ito tersebut keluar dari kandang mereka, Jepang.
Sejak dibentuk oleh dua teman SMA pada 2004 lalu itu banyak mewarnai festival-festival musik di Negeri Sakura itu, seperti Fuji Rock, Rising Sun dan Countdown Japan.
Setelah sempat vakum pada 2009-2013, Goodluck Heiwa tampil mencuri perhatian pengunjung JJF 2017 di panggung Gazebo.
Nomura dan Ito memainkan tak kurang dari 14 lagu yang berasal dari tiga album penuh mereka, "GOODLUCKHEIWA" (2006), "Patchwork" (2008) dan "Thunder" (2009), seperti Penguin & Camel, Chinee Skater, Phakchee Park dan Stupid Warp.
Usai memainkan Stupid Warp, Nomura yang mengenakan batik bercorak pesisiran itu menyapa para penonton yang berkerumun di hadapan panggung Gazebo, yang tidak sedikit terlihat ekspatriat asal Jepang.
"Kami Goodluck Heiwa, dari Tokyo Jepang. Ini pertama kalinya kami tampil di luar Jepang. Dan bisa tampil di Jakarta, untuk Java Jazz Festival, kami sangat senang sekali," kata Nomura sembari tak beranjak dari susunan keyboard di hadapannya.
Meski hanya diperkuat dua personel, musik yang dimainkan Goodluck Heiwa terasa penuh dan sangat melengkapi, terlebih Ito kerap mengisi sejumlah nomor yang mereka mainkan dengan siulan merdunya.
Goodluck Heiwa menutup penampilan mereka di JJF 2017 dengan memainkan dua nomor, yakni The Space Dog dan Longetivity.
(Baca juga: Di JJF 2017, simakDialog kenang mendiang Riza Arshad)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017