Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk mengetahui penyebab peristiwa 119 orang keracunan gas di gerai Carrefour Ratu Plaza beberapa waktu yang lalu.
"Kita masih menunggu penyidikan polisi untuk mengetahui penyebabnya apa," kata Gubernur DKI di Jakarta, Jumat.
Sutiyoso juga belum bisa memutuskan apakah pihak pengelola pusat perbelanjaan yang bersangkutan akan diberikan sanksi oleh Pemprov DKI atau tidak .
"Kita akan melihat perizinannya apakah melanggar atau tidak, baru bisa ditentukan ada sanksi atau tidak," paparnya.
Sebelumnya, Komisi D DPRD DKI meminta Pemprov DKI menindak pemilik atau pengelola Carrefour di Ratu Plaza atas kasus keracunan gas yang menimpa ratusan karyawan dan pengunjung pada Selasa malam (1/5).
"Harus ditindak pemilik atau pengelola karena mereka lalai, apalagi ini sudah kasus kedua kalinya," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Muhayar.
Muhayar menambahkan, kejadian ini merupakan tantangan bagi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh gedung di Jakarta.
BPLHD harus memeriksa apakah pengelola dan pemilik sudah melakukan pemeliharaan kualitas udara dalam ruangan secara baik atau tidak.
Kejadian itu terjadi pada Selasa malam (1/5), menurut salah seorang korban dugaan keracunan gas itu, Suryani (27), kejadiannya berawal saat pukul 12.45 WIB Selasa (1/5), lampu di Carrefour mati kemudian pada 14.00 WIB menyala kembali dengan menggunakan genset.
"Saat itulah baru terasa bau menyengat, dan menjelang maghrib sejumlah karyawan mengalami pusing-pusing dan mual, serta pingsan," katanya.
Dalam musibah itu sendiri, sebanyak 119 karyawan terpaksa harus dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan dan RS MMC.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007