Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) memastikan, pola penerapan bandara pengumpul dan pengumpan (hub and spoke) di Indonesia akan melibatkan antar maskapai sehingga dimungkinkan penumpang cukup satu tiket untuk beberapa rute. "Polanya melibatkan antar maskapai. Harapannya ada sinergi dan merger di antara mereka, bukan seperti saat ini yang saling bunuh," kata Direktur Angkutan Udara, Dephub, Tri S Sunoko kepada pers di Jakarta, Jumat. Penegasan tersebut terkait dengan rencana penerapan konsep pengumpul dan pengumpan (hub and spoke) terhadap bandara di Indonesia. Konsep tersebut antara lain menjadikan lima bandara utama di Indonesia sebagai bandara pengumpul utama. Kelima bandara itu adalah Kuala Namu (Medan), Soekarno Hatta Jakarta, Djuanda Surabaya, Hasanuddin Makasar dan Samratulangi, Manado. Menurut Tri, akibatnya nanti, satu penumpang bisa jadi cukup menggunakan satu tiket untuk beberapa tujuan penerbangan. "Kongkretnya, satu tiket bisa untuk tujuan berbeda dan naik maskapai berbeda juga atau dikenal dengan `endorsable ticket`," katanya. Hanya saja, jelasnya, mungkin saja penerapan endorsable ticket ini hanya untuk tiket kelas menengah ke atas atau layanan full service airlines. "Kalau tiket promo atau murah, sepertinya tak bisa," katanya. Ketika ditanya, apakah nantinya beberapa maskapai ditentukan untuk menempati kelima bandara utama itu sebagai `home base` (pangkalan, red), Tri membenarkan hal itu. "Namun, sampai sekarang, kami belum menghubungi maskapai untuk kepentingan ini," katanya. Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Angkutan Udara Indonesia (PAUKI) menilai, rencana penerapan konsep pengumpul dan pengumpan (hub and spoke) terhadap bandara pemerintah sampai sekarang belum jelas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007