Palangka Raya (ANTARA News) - Sebanyak 10.000 personel yang tergabung dalam Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) siap mengamankan Provinsi Kalimantan Tengah dari bahaya dan ancaman Karhutla pada 2017.
"Untuk sekarang, jumlah personel Satgas Karhutla sekitar 10.000 orang, lebih besar daripada tahun lalu yang berjumlah sekitar 8.000 personel," kata Dansatgas Karhutla Kalteng Kolonel Arm M Naudi Nurdika di Palangka Raya, Sabtu.
Personel Satgas Karhutla tersebut terdiri atas berbagai unsur baik pemerintah, TNI, Polri termasuk para pemadam kebakaran seperti Manggala Agni.
Pemerintah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" ini bersama sejumlah unsur terkait termasuk Satgas mengintensifkan langkah antisipasi dan penanganan Karhutla.
"Kami telah melakukan rakor yang diikuti seluruh pihak terkait seperti TNI, Polri, pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Tengah," katanya.
Rakor yang telah digelar dua kali ini fokus pada pemaparan upaya pencegahan dan penanganan. Selain itu juga melihat kesiapan anggaran masing-masing instansi yang terlibat.
"Rapat-rapat koordinasi terus kami laksanakan. Sementara itu, tim satgas juga telah bergerak di lapangan yang saat ini difokuskan pada upaya pencegahan dan peningkatan penyadaran bahaya masyarakat tentang bahaya Karhutla melalui penyuluhan dan sosialisasi," katanya.
Pihaknya pun segera mendata keberadaan sumur bor, embung dan bloking kanal guna memastikan siap digunakan ketika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di sekitar lokasi.
"Nantinya penegakan yang dilakukan oleh kepolisian selaku Satgas Gakkum Karhutla, baik terkait perseorangan maupun korporasi dilakukan secara transparan dan profesional," katanya.
Naudi juga mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dan berperan dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di sekitar wilayah masing-masing.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017