Jakarta (ANTARA News) - Presenter Jhody Sumantri mengakui narkoba jenis tembakau gorila yang belakangan menjadi buah bibir di masyarakat bukan barang baru.

"Setahu Jhody tembakau Gorilla itu sudah lama deh. Bukan sekarang. Sudah dari beberapa tahun lalu sudah ada dan ngetren di kalangan-kalangan itu (tak menyebut spesifik)," ujar dia kepada ANTARA News di Jakarta belum lama ini.

"Jujur saja, gue pernah nyobain enggak sih? Apa kenakalan yang belum pernah gue cobain. Tato, belepetan," sambung Jhody.

Pernah terjerumus menjadi seorang pecandu narkoba, dia mengatakan kapok. Sama halnya dengan rokok, membutuhkan perjuangan berat untuk mengatasi adiksi pada narkoba.

"Mau coba lagi? Enggak. Karena, Alhamdullah sekarang masuk ke bulan Maret, lima bulan saya berhenti rokok. Dan ini sebuah perjuangan cukup berat tak menyentuh rokok," tutur dia.

"Saya Alhamdulillah bisa mengontrol. Jadi ternyata controlling paling besar ketika memanage hawa nafsu, semua lebih bisa. Bayangin rokok itu hampir setiap saat," sambung Jhody.

"Triknya, rokok itu saya taruh di meja makan, di tempat-tempat yang biasa ambil rokok dan saya tidak menyentuhnya sama sekali. Jadi saya challenge diri saya. Kalau sampai saya robek bungkusnya saya kalah," kata Jhody.

"Sama halnya dengan narkoba. Kalau itu sudah bisa kita lewati, narkoba lewat. Merokok saja yang legal bisa beli di mana saja bisa gue buang," sambung dia.

"Jujur Jhody jarang sekarang untuk kerjaan yang nge-MC, segala macam, tetapi Alhamdulillah, setiap azan saya cari mesjid. Pikiran saya itu. Pekerjaan saya alihkan. Saya lebih mendekatkan diri pada Tuhan, sehingga jalan bawa uang sedikit pun enggak masalah," sambung dia.

Jhody tergolong beruntung, karena pihak keluarga mendukungnya menjauhkan diri baik narkoba maupun rokok.

"Keluarga mendukung banget. Apalagi saya sudah pasang ring di jantung. Kondisinya sekarang so far so good, sudah bisa teriak-teriak," pungkas Jhody.



Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017