Jakarta (ANTARA News) - Komikus Cessa Lafalika menciptakan kisah petualangan pilot perempuan pertama Indonesia berjudul "Bingo". Komik bergenre profesi ini akan hadir dalam Kosmik pada akhir Februari mendatang.
Cessa pertama kali mendapatkan ide dari obrolan dengan seorang pilot di perusahaan jasa transportasi helikopter komersial. Pilot bernama Dimas Khairi Farhan itu kemudian meminta Cessa membuat komik yang membahas profesinya.
"Saya langsung mau bikin komiknya. Banyak hal menarik dari profesi ini yang orang lain enggak tahu. Pilot helikopter di Indonesia terkenal sebagai raja 'ketok magic' nomor 1 dalam menghadapi berbagai situasi darurat," kata Cessa dalam siaran pers.
Komik ini direncanakan terbit setidaknya dalam tiga volume.
"Bergantung dengan respons publik, saya rencanakan bisa terbit dalam tiga sampai lima volume. Saya berharap masyarakat menyukainya," ujar Cessa.
Bingo adalah istilah alarm darurat yang menyala ketika terjadi kehabisan bahan bakar. Istilah ini dipilih untuk menunjukkan konflik dan kondisi darurat yang mewarnai komik ini, dari situasi menegangkan di tengah perjalanan udara sampai situasi darurat manajemen perusahaan penerbangan.
Secara umum, Bingo akan mengisahkan perjualangan Avianti sebagai seorang pilot helikopter perempuan pertama yang masuk ke perusahaan penyedia jasa transportasi. Petualangan dari sudut pandang pilot perempuan pertama inilah yang akan menambahkan nilai cerita sekaligus menyajikan hal berbeda dari pengalaman nyata Dimas.
Cessa dan Dimas mengharapkan komik ini bisa menyuguhkan informasi mengenai pekerjaan pilot helikopter yang tidak begitu populer di Indonesia.
Tidak banyak anak Indonesia yang tahu bahwa pekerjaan sebagai pilot helikopter itu ada. Apalagi sekolah penerbangan khusus helikopter di Indonesia juga belum ada.
Saat ini pilot helikopter di Indonesia terbilang sedikit, hanya sekitar 400-an orang yang sebagian besar sudah harus segera masuk masa pensiun.
Baca juga: (Pilot helikopter jatuh di Papua hanya luka-luka)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017