New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street mundur dari rekor tertinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga akhir bulan ini membebani sentimen para investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 112,58 poin atau 0,53 persen menjadi ditutup pada 21.002,97 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 14,04 poin atau 0,59 persen menjadi berakhir di 2.381,92 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 42,81 poin atau 0,73 persen menjadi 5.861,22 poin.
Para investor menjadi berhati-hati setelah kenaikan tajam baru-baru ini, dengan indeks-indeks utama mencatat keuntungan terbesar mereka dalam beberapa bulan pada Rabu (1/3). Kedua indeks, S&P 500 dan Nasdaq memiliki reli satu hari terbesar mereka sejak 7 November, sementara Dow membukukan kemajuan terbaiknya sejak Desember.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Lael Brainard -- dikenal "dovish" dalam komite kebijakan moneter bank sentral -- dilaporkan pada Rabu malam (1/3) mengatakan bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku "secepatnya", mengutip membaiknya ekonomi global.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret mencapai sekitar 77 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
Dalam berita perusahaan, Snap membuat debut perdagangannya di Bursa Efek New York pada Kamis (2/3), mencetak penawaran umum perdana teknologi terbesar sejak Alibaba. Pada penutupan, saham Snap melonjak 44,00 persen menjadi 24,48 dolar AS per saham.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 25 Februari angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 223.000, turun 19.000 dari level di revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis (2/3).
Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 234.250, turun 6.250 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya. Ini merupakan level rata-rata terendah sejak 14 April 1973 ketika mencapai 232.750.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017