"Keketuaan kita di IORA dikaitkan dengan program Nawacita, khususnya visi poros maritim dunia. Maka kita aktif mendorong kerja sama maritim di kawasan Samudera Hindia," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya di Jakarta, Kamis.
Tema yang diangkat dalam Pertemuan IORA yang digelar pada masa keketuaan Indonesia itu adalah "Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean" (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudera Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur).
Menurut Desra Indonesia mendorong kerja sama maritim antar negara anggota IORA untuk upaya menciptakan kawasan Samudera Hindia yang aman, stabil, dan bebas dari konflik.
Dia menilai penting untuk menciptakan kawasan Samudera Hindia yang stabil dan aman untuk mencegah kerumitan dan konflik seperti yang terjadi di kawasan Laut China Selatan.
"Kalau kita melihat situasi di Laut China Selatan yang rumit itu karena dari awal tidak diatur. Maka untuk menghindari hal seperti itu terjadi, diperlukan pengaturan di kawasan Samudera Hindia," jelas dia.
Untuk itu, Desra mengatakan pada masa keketuaan Indonesia di IORA, kerja sama maritim antarnegara anggota IORA akan ditingkatkan, khususnya untuk mengatur perilaku negara-negara di lingkar Samudera Hindia.
"Saat keketuaan Indonesia kita bawa IORA pada level lebih tinggi yang mencakup governance. Kita tekankan pentingnya penerapan hukum internasional yang mengatur perilaku negara-negara di Samudera Hindia, khususnya UNCLOS 1982," ucap dia.
"Indikasi masalah di Laut China Selatan berdasarkan evaluasi, sebabnya adalah tidak ada peraturan yang diterapkan. Kita tidak ingin di kawasan Samudera Hindia menjadi tempat dimana major power berebut kekuasaan," lanjut Desra.
Rangkaian Pertemuan IORA akan dilaksanakan pada 5-7 Maret. Acara IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret, dan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.
Dalam pertemuan tingkat menteri IORA akan disepakati Rencana Aksi IORA, yang berisi langkah-langkah yang akan dilakukan oleh seluruh negara anggota IORA selama empat tahun ke depan, salah satunya terkait isu pemberdayaan ekonomi perempuan (women economic empowerment).
Selain itu, para menteri IORA juga akan menyepakati Deklarasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme dan Ekstremisme dengan Kekerasan.
Sementara itu, dalam pertemuan tingkat tinggi atau KTT IORA, para kepala negara dan atau pemerintahan negara IORA akan menandatangani IORA Concord.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017