Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dirinya telah mengkomunikasikan keputusan
reshuffle kepada menteri-menteri kabinet.
"Saya juga sudah mulai berkomunikasi dengan menteri-menteri tertentu, termasuk yang dengan hormat nanti akan saya berhentikan," kata Presiden kepada pers usai shalat Jumat, di Masjid Kompleks Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Kepada wartawan Presiden menjelaskan, dalam keputusan
reshuffle itu, kalaupun ada menteri yang diberhentikan maka belum tentu karena yang bersangkutan tidak cakap, atau belum tentu yang bersangkutan melakukan kesalahan.
Presiden juga menyatakan, telah berkomunikasi dengan menteri-menteri yang barangkali akan tetap berada di kabinet.
"Kepada mereka, saya sampaikan hasil evaluasi, terutama kinerja yang harus ditingkatkan secara sungguh-sungguh karena saya menilai ada satu dua menteri yang memang perlu meningkatkan kinerjanya," ujarnya.
Akan tetapi sekali lagi, kata Presiden,
reshuffle dilakukan demi efektivitas kabinet yang masih harus melanjutkan tugas dua setengah tahun ke depan.
Menurut Presiden, dirinya masih terus bekerja sesuai sistem, artinya menggunakan proses yang akuntabel, agar penataan kabinet secara terbatas ini bisa mencapai sasaran yang harapkan bersama.
"Proses masih terus berlanjut. Berilah saya kesempatan untuk melaksanakan tugas penting ini dan mudah-mudahan segalanya baik karena saya tidak punya niatan yang tidak baik, semata-mata saya ingin separuh perjalanan pemerintahan yang saya pimpin ini lebih baik dari periode sebelumnya," tegas Presiden.
Ia mengatakan, dalam proses penetapan
reshuffle tersebut, Presiden memelihara komunikasi dengan Wapres Jusuf Kalla, dan bahkan dengan para menko secara proporsional.
Sebelumnya, pada Kamis malam (3/5), Presiden di kediamannya Cikeas, melakukan rapat dengan tiga menteri koordinator, yaitu Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, Menkopolhukkam Widodo AS.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007