Jakarta (ANTARA News) - PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) mengklaim telah memiliki sebanyak 12.000 pelanggan layanan internet broadband Indihome di Papua, meningkat signifikan sejalan dengan pembangunan infrastuktur jaringan berbasis optik dan dukungan teknologi satelit.
Pertumbuhan pengguna Indihome didorong konsistensi Telkom menggelar jaringan broadband berbasis fiber optik dan dukungan satelit dari Raja Ampat hingga Merauke, kata VP Marketing Telkom Jemy V Confido di Jakarta, Rabu.
"Telkom menjadi satu-satunya operator yang melayani wilayah Indonesia timur hingga pelosok," kata dia.
Menurut Jemy, permintaan masyarakat Papua terhadap layanan "triple play" Indihome tergolong tinggi. Layanan ini memadukan paket komunikasi telepon rumah, internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan televisi interaktif (USee TV Cable, IP TV).
Kecepatan akses internet yang disediakan 10 Mbps sampai dengan 100 Mbps, dilengkapi dengan gratis nelpon lokal dan interlokal hingga 1000 menit, dengan biaya berlangganan yang semakin terjangkau.
"Tak hanya triple play, kami tetap juga layani permintaan telepon rumah dari pelanggan," jelasnya.
Pada kesempatan sama, VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menambahkan hingga saat ini Telkom telah membangun jaringan tulang punggung pita lebar nasional dari Sabang sampai Merauke.
Pada awal tahun 2016, Telkom telah menyelesaikan pembangunan jaringan serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS).
Jaringan ini menghubungkan wilayah Sulawesi, Maluku, hingga ke kota-kota di Papua antara lain Jayapura, Sarmi, Biak, Manokwari, Sorong, Fak Fak, Kaimana, Timika, dan Merauke.
Telkom telah merencanakan untuk membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) antara Jayapura dan Manokwari sepanjang 1.000 km sebagai jalur "diversity" dalam rangka meningkatkan kualitas layanan.
"Dengan telah tergelarnya jaringan SMPCS yang ditunjang dengan sistem komunikasi satelit, kesenjangan akses informasi, khususnya di wilayah Indonesia timur, diharapkan dapat teratasi sehingga pemerataan pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri," ujar Arif.
(R017)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017