"Ada tim teknisi dari Jakarta yang langsung akan memperbaiki kerusakan itu, dan saat ini tim tersebut sudah berangkat ke Jambi," kata General Manager PT EHK Jambi Mudasir, di Jambi, Rabu.
Ia mengatakan saat ini distribusi gas ke jaringan tersebut telah dikosongkan untuk menghindari kejadian semburan gas yang dapat membahayakan bagi masyarakat yang melintasi kawasan itu.
Namun pihaknya juga mengaku belum dapat memastikan berapa lama proses perbaikan jaringan pipa gas yang dilakukan oleh tim dari Jakarta.
"Estimasi waktu perbaikannya menunggu tindakan dari tim Jakarta, dan saat ini suplai ke jaringan pipa gas tersebut sudah dikosongkan semua," katanya pula.
Kerusakan jaringan gas yang terjadi sejak Selasa (28/2) malam tersebut, akibat tindakan pencurian atau illegal driling berdasarkan saksi mata di lapangan.
"Pelaku mungkin mau mencuri minyak dan dikira itu pipa minyak, padahal jaringan gas. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan dan barang bukti juga sudah diamankan," katanya.
PT EHK merupakan perusahaan bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang menghubungkan pasokan gas bumi dengan konsumen di wilayah Jambi.
Manager Stakeholder Relation PT Pertagas Niaga Ratna Dumila mengatakan, jaringan pipa gas yang bocor tersebut adalah milik PT EHK yang mendistribusikan gas ke rumah tangga di Kota Jambi.
"Pipa gas yang bocor itu bukan milik PT Pertagas, namun tim dari kami juga sudah ke lokasi bersama dengan teman-teman EHK, sekarang dalam proses teknis perbaikannya," kata Ratna Dumila.
Pihaknya akan terus berkordinasi dengan PT EHK untuk penyelesaian kebocoran gas itu, dan jika perbaikan membutuhkan proses yang lama maka pihaknya berencana membuat dapur umum untuk masyarakat.
"Harapan kami bisa selesai hari ini, agar gas tersebut kembali mengalir ke rumah tangga masyarakat," katanya lagi.
Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Jambi Selatan melakukan penjagaan untuk mengamankan lokasi pipa gas yang bocor itu.
Para petugas dari kepolisian maupun dari pihak Pertagas hingga Rabu siang masih mengamankan lokasi kejadian.
Kerusakan jaringan gas yang terjadi sejak Selasa (28/2) malam tersebut, akibat tindakan pencurian atau illegal driling berdasarkan saksi mata di lapangan.
"Pelaku mungkin mau mencuri minyak dan dikira itu pipa minyak, padahal jaringan gas. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan dan barang bukti juga sudah diamankan," katanya.
PT EHK merupakan perusahaan bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang menghubungkan pasokan gas bumi dengan konsumen di wilayah Jambi.
Manager Stakeholder Relation PT Pertagas Niaga Ratna Dumila mengatakan, jaringan pipa gas yang bocor tersebut adalah milik PT EHK yang mendistribusikan gas ke rumah tangga di Kota Jambi.
"Pipa gas yang bocor itu bukan milik PT Pertagas, namun tim dari kami juga sudah ke lokasi bersama dengan teman-teman EHK, sekarang dalam proses teknis perbaikannya," kata Ratna Dumila.
Pihaknya akan terus berkordinasi dengan PT EHK untuk penyelesaian kebocoran gas itu, dan jika perbaikan membutuhkan proses yang lama maka pihaknya berencana membuat dapur umum untuk masyarakat.
"Harapan kami bisa selesai hari ini, agar gas tersebut kembali mengalir ke rumah tangga masyarakat," katanya lagi.
Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Jambi Selatan melakukan penjagaan untuk mengamankan lokasi pipa gas yang bocor itu.
Para petugas dari kepolisian maupun dari pihak Pertagas hingga Rabu siang masih mengamankan lokasi kejadian.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017