Penyerahan proposal tersebut dilakukan oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam kepada Deputy on Engineering and Development National Iranian Oil Company (NIOC) Gholamreza Manoucherhri disaksikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namzar Zanganeh, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran Octavino Alimudin.
"Selama kurang lebih empat bulan Pertamina melakukan evaluasi teknis kedua lapangan dan kini telah menyelesaikan proposal usulan pengembangan lapangan kedua lapangan tersebut untuk disampaikan kepada NIOC," kata Syamsu Alam melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin (28/2).
Syamsu mengatakan pengajuan proposal tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MOU) yang ditandatangani oleh kedua perusahaan pada 8 Agustus 2016.
Berdasarkan MOU tersebut, Pertamina diberi kesempatan mengajukan usulan pengembangan atas Ab-Teymour dan Mansouri pada akhir Februari 2017.
Pertamina berharap proposal tersebut menjadi landasan kedua perusahaan untuk dapat bernegosiasi langsung pada pengelolaan dua lapangan besar itu.
Evaluasi teknis yang telah dilakukan Pertamina mengungkapkan kedua lapangan yang terletak di Bangestan, Selatan Iran itu memiliki potensi cadangan masing-masing lapangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi masing-masing dapat mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari.
Ada pun Iran adalah negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia dengan cadangan minyak terbukti sebesar 157 miliar barel atau setara 9,3 persen dari total cadangan terbukti di dunia.
Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia sebesar 1.200 TCF atau 18,2 persen dari total cadangan dunia.
Setelah dicabutnya sanksi Iran, negara tersebut berencana meningkatkan produksi minyaknya yang saat ini sebesar 3,4 juta barel per hari menjadi 4,7 juta barel per hari dalam kurun lima tahun ke depan.
Oleh karena itu, Iran mengundang perusahaan migas internasional untuk berinvestasi dalam beberapa tahun ke depan baik melalui proses bilateral maupun tender.
"Kedua lapangan ini memiliki potensi yang menjanjikan dan sejalan dengan upaya Pertamina untuk terus agresif mengembangkan bisnis hulu ke luar negeri sebagai salah satu langkah strategis dalam mendukung upaya memperkuat ketahanan energi nasional," ungkapnya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017